Harapan Baru di Tangan Darmawangsyah Muin

  • Whatsapp
Darmawangsyah Muin (dok: Istimewa)

Kepemimpinan Darmawangsyah, mantan Wakil Ketua DPRD Sulawesi-Selatan dan Sekretaris Partai Gerindra Sul-Sel selama ini dikenal sebagai pekerja keras yang ber “tangan dingin”—bukan dingin karena tak melibatkan emosi, tetapi dingin seperti batu yang tahan ditempa. Ia menenangkan, ia menstabilkan, dan ia mampu membuat setiap pihak kembali fokus pada tujuan bersama.. Dia angin segar Peningkatan Prestasi Olahraga Sulawesi Selatan

Oleh : Mustamin Raga

PELAKITA.ID – Sulawesi Selatan kembali menata napasnya. Dunia olahraga yang selama bertahun-tahun berjalan dengan ritme naik-turun, kini seakan menemukan kembali denyut optimisme yang lebih teratur.

Terpilihhnya Darmawangsyah Muin—Wakil Bupati Gowa—sebagai Ketua KONI Provinsi Sulawesi Selatan bukan semata pergantian kursi atau dinamika organisasi saja.

Di mata masyarakat olahraga, terutama para pelatih, atlet, dan penggerak cabang-cabang olahraga, terpilihnya Darmawangsyah adalah semacam pintu yang akhirnya diketuk setelah lama ditunggu. Pintu harapan baru, sekaligus kesadaran baru.

Harapan Baru: Janji Prestasi yang Lebih Tinggi

Setiap periode kepemimpinan selalu membawa janji. Namun janji yang lahir dari tangan Darmawangsyah Muin terasa berbeda. Bukan karena kata-katanya lebih megah, tetapi karena rekam langkahnya yang selama ini dikenal rapi, terukur, dan bekerja tanpa basa-basi.

Ketika ia mengatakan bahwa prestasi olahraga Sulawesi Selatan akan naik kelas di kancah nasional—terutama pada ajang PON—masyarakat olahraga tidak sekedar mendengarkan, tetapi percaya.

Target berada pada peringkat 5 besar, atau setidaknya 10 besar, bukan semata slogan kampanye organisasi. Itu adalah kompas baru yang menantang semua stakeholder untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas.

Harapan ini bukan hanya datang dari ruang rapat, tetapi juga dari mata para atlet yang setiap pagi memulai latihan dengan mimpi yang sama yakni ingin melihat Sulawesi Selatan kembali berdiri gagah di podium-podium nasional.

Kepemimpinan Darmawangsyah, mantan Wakil Ketua DPRD Sulawesi-Selatan dan Sekretaris Partai Gerindra Sul-Sel selama ini dikenal sebagai pekerja keras yang ber “tangan dingin”—bukan dingin karena tak melibatkan emosi, tetapi dingin seperti batu yang tahan ditempa. Ia menenangkan, ia menstabilkan, dan ia mampu membuat setiap pihak kembali fokus pada tujuan bersama.

Di tangan dingin itu, harapan bukan lagi sekedar angan-angan, tetapi sesuatu yang dapat dicapai menjadi kenyataan.

Kesadaran Baru: Prestasi Besar Tak Pernah Tumbuh dari Dompet Kecil

Namun, optimisme saja tidak cukup. Dan inilah kesadaran baru yang perlahan tumbuh yakni bahwa prestasi butuh pendanaan yang memadai. PON bukan panggung kecil. ia adalah ajang yang membutuhkan persiapan panjang, dari pelatihan, kompetisi try-out, pemusatan latihan, hingga kebutuhan nutrisi dan recovery atlet.

Selama ini, Sulawesi Selatan sering kalah bukan karena kekurangan bakat, melainkan karena keterbatasan pendanaan yang membuat banyak upaya menjadi setengah matang.

Darmawangsyah memahami betul hal ini dengan jernih. Ia tahu bahwa janji prestasi besar harus ditopang oleh realitas dana yang cukup. Dan untuk itu, ia mendorong satu kata yang jarang disebut dalam organisasi olahraga yakni kreativitas penggalangan.

Pendanaan olahraga tidak bisa lagi hanya mengandalkan APBD Provinsi. Pemprov memang tetap menjadi tulang punggung utama dan itu tidak bisa ditawar. Namun, di era baru ini, Pemkab dan Pemkot tidak boleh lagi hanya menonton dari jauh. Mereka harus ikut menabuh genderang, ikut menyalakan lampu, ikut menanggung biaya mimpi atlet-atlet di wilayahnya.

Partisipasi Pemkab/Pemkot bukan hanya soal nominal; ini soal menunjukkan bahwa olahraga adalah milik bersama, bukan milik satu kantor atau satu gedung di Makassar.

Ketika daerah ikut menyumbang, mereka juga ikut merasa memiliki. Dan ketika rasa memiliki tumbuh, energi kolektif untuk menang juga akan menyala.

Optimisme di Lapangan: Masyarakat Olahraga Merasa Lebih Didengar

Ada satu hal besar yang ingin dibangun oleh keterpilihan Darmawangsyah, yakni kepercayaan. Masyarakat olahraga merasa bahwa organisasi ini akan dan harus lebih dekat dengan denyut lapangan, lebih peka pada kegelisahan atlet, dan lebih terbuka pada masukan cabang olahraga.

Kepercayaan adalah mata uang yang tidak bisa dibeli. Ia muncul dari rekam jejak dan integritas. Dan Darmawangsyah membawa itu dengan cukup kuat.

Sejumlah pengurus cabang olahraga mulai kembali menata programnya dengan keyakinan bahwa kerja keras mereka tidak akan berhenti di meja birokrasi. Para atlet kembali mencatat target, kembali memasang harapan, kembali percaya bahwa prestasi bukan lagi cerita masa lalu.

Tantangan Masih Besar, Tetapi Jalan Sudah Ditemukan

Tidak ada perjalanan mudah menuju 5 besar atau 10 besar PON. Persaingan antarprovinsi semakin ketat, biaya semakin tinggi, dan manajemen olahraga menuntut profesionalitas lebih dari sebelumnya. Namun ada fase penting yang kini sudah terlewati: Sulawesi Selatan akhirnya menemukan arah.

Di tangan Darmawangsyah, arah itu tidak lagi buram. Jalan yang harus ditempuh juga lebih terang yakni pembinaan yang lebih serius, pendanaan yang memadai, dan kolaborasi yang lebih luas.

Ini bukan hanya tentang meraih medali, tetapi membangun ekosistem olahraga yang sehat dari desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.

Dan mungkin inilah yang membuat masyarakat olahraga Sulawesi Selatan kali ini benar-benar harus merasa optimis: bukan karena janji prestasinya terdengar megah, tetapi karena Darmawangsyah memberi sesuatu yang lebih penting dari janji. Ia memberi arah dan keyakinan.

Sulawesi Selatan kini berdiri di ambang perubahan. Harapan baru sudah hadir, kesadaran baru sudah tumbuh. Tinggal bagaimana kita semua, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pelatih, atlet, dan masyarakat, ikut menjaga nyala optimisme ini.

Karena prestasi bukan hanya lahir dari badan yang kuat, tetapi dari harapan yang konsisten, kerja keras yang jujur, dan kepemimpinan yang bisa dipercaya. Dan untuk saat ini, masyarakat olahraga percaya: di tangan Darmawangsyah Muin, itu semua bukan mustahil.

__
Salam Olahraga dari Jalan Beringin, 20 November 2025