PELAKITA.ID – Makassar, 15 November 2025 — Program monitoring transplantasi karang hasil kolaborasi Tanggung Jawab Lingkungan (TJL) antara PNM Cabang Makassar, Pelindo Regional 4, Pegadaian Kanwil VI Makassar, dan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menunjukkan perkembangan menggembirakan.
Laporan Monitoring Bulan Ketiga yang dirilis Jaringan Adopsi Karang Indonesia (JARI) mengonfirmasi bahwa upaya restorasi di Pulau Barrang Lompo mencapai tingkat kelangsungan hidup fragmen yang sangat tinggi, meski menghadapi tekanan cuaca musiman yang cukup berat.
Survival Rate Stabil dan Menguat: Tembus 98,88%
Data monitoring hingga 11 November 2025 memperlihatkan keberhasilan signifikan program restorasi ini. Survival Rate (SR) Absolut meningkat dari 96,86% pada September menjadi 98,88% pada November 2025. Kenaikan ini dicapai berkat langkah mitigasi berupa penggantian fragmen mati secara konsisten.
-
Fragmen mati yang diganti: 17 fragmen
-
September: 8
-
Oktober: 6
-
November: 3
-
-
Total fragmen hidup dipertahankan: 263 fragmen
Intervensi ini menjadi faktor kunci untuk menjaga stabilitas ekosistem serta meminimalkan risiko kegagalan restorasi.
Strategi Kompensasi: Pertumbuhan Lateral Mengungguli Pertumbuhan Panjang
Analisis pertumbuhan menunjukkan pola adaptasi biologis yang menarik pada karang transplantasi:
-
Pertumbuhan lateral (AGRN) meningkat pesat, mencapai 2,49 cabang/bulan, menandakan proliferasi aktif dan ekspansi horizontal koloni.
-
Pertumbuhan linear (AGRL) justru rendah, hanya 0,28 cm/bulan, bahkan sedikit menurun akibat patahan fragmen yang dipicu gelombang dan arus kuat.
Menurut Mudasir Zainuddin, Koordinator JARI, tingginya AGRN adalah bentuk mekanisme kompensasi biologis, di mana karang mengalihkan energi untuk mempertahankan diri dan memperbanyak cabang ketika tekanan lingkungan meningkat.
Sinyal Darurat: Peningkatan Karang Pucat dan Dominasi Makroalga
Secara umum, kesehatan karang masih baik: lebih dari 70% fragmen berada pada Skor 4–5 (sehat). Namun, monitoring Coral Health Check (CHC) mengidentifikasi beberapa gejala stres:
-
Peningkatan fragmen pucat (Skor 2) dari 3,33% menjadi 16,67% pada November.
-
Penyebab utama:
-
Kekeruhan tinggi akibat curah hujan
-
Sedimentasi parah yang menutupi jaringan karang
-
Terhambatnya proses fotosintesis
-
Laporan juga menyoroti pertumbuhan makroalga berfilamen yang semakin dominan pada substrat, mengancam ruang tumbuh dan akses cahaya bagi karang. Kondisi ini membutuhkan intervensi pembersihan aktif secara berkala.
Koordinator JARI: Karang Resilien, tetapi Pemeliharaan Harus Ditingkatkan
Mudasir Zainuddin menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari seluruh mitra TJL. Ia menegaskan bahwa performa SR dan AGR menjadi bukti kuat ketangguhan karang transplantasi di Barrang Lompo.
“Laju pertumbuhan cabang yang sangat tinggi menunjukkan bahwa secara biologis karang kita sehat dan tangguh. Namun, peningkatan 13,34% pada karang pucat adalah sinyal darurat yang harus segera kami tanggapi,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa frekuensi pembersihan karang dari makroalga perlu ditingkatkan.
Selain itu, mitigasi sedimen seperti pemasangan sediment trap sangat direkomendasikan untuk menjaga kondisi substrat, terutama menghadapi puncak musim hujan di akhir tahun.
