Tanggapan FDA Amerika terhadap Pangan Impor yang Berpotensi Terkontaminasi Cesium-137

  • Whatsapp
FDA USA (source: www.pcrm.org)

PELAKITA.ID – FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) mendeteksi radionuklida Cesium-137 (Cs-137) pada awal Agustus 2025 dalam satu sampel udang beku asal Indonesia.

Demi melindungi konsumen, FDA menambahkan perusahaan PT Bahari Makmur Sejati ke dalam daftar import alert baru (Import Alert #99-51) terkait kontaminasi kimia, untuk menghentikan masuknya produk udang dari perusahaan ini ke AS sampai perusahaan tersebut dapat menyelesaikan kondisi yang memicu pelanggaran tersebut.

FDA juga mengeluarkan safety alert untuk memperingatkan konsumen, distributor, dan pengecer agar tidak mengonsumsi, menjual, atau menyajikan udang beku tertentu yang diimpor dari PT Bahari Makmur Sejati.

Sebagai hasil dari upaya penyaringan berkelanjutan, FDA juga mendeteksi adanya Cs-137 pada satu sampel cengkih dari PT Natural Java Spice. Oleh karena itu, produk rempah-rempah yang dikirim perusahaan ini ke AS juga ditambahkan ke dalam daftar import alert karena kontaminasi kimia.

Produk dari PT Bahari Makmur Sejati dan PT Natural Java Spice tidak akan diizinkan masuk ke pasar AS hingga kedua perusahaan tersebut memberikan informasi yang memadai kepada FDA bahwa kondisi penyebab pelanggaran telah diatasi.

Sumber: https://www.fda.gov/food/environmental-contaminants-food/fda-response-imported-foods-potentially-contaminated-cesium-137

Pemerintah Indonesia merespon cepat dengan membentuk Satgas dan telah melakukan pengecekan (dok: Istimewa)

Setelah Penarikan Massal Udang, FDA Temukan Kontaminasi Radioaktif pada Rempah-rempah

Regulator federal menemukan kemungkinan kontaminasi radioaktif pada rempah-rempah asal Indonesia, di tengah meningkatnya jumlah penarikan kembali (recall) udang yang diduga terkontaminasi. Temuan ini menambah pertanyaan tentang sumber masalah yang tidak biasa tersebut.

Pejabat FDA pekan lalu memblokir impor seluruh rempah-rempah dari PT Natural Java Spice setelah inspektur federal mendeteksi cesium-137 pada pengiriman cengkih ke California.

Langkah ini mengikuti import alert yang diberlakukan sejak Agustus terhadap PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods), perusahaan yang setiap tahun mengirim jutaan pon udang ke AS.

Fakta Penting tentang Kontaminasi Cesium-137

  • Cesium-137 adalah isotop radioaktif hasil reaksi nuklir, termasuk uji coba bom, operasi reaktor, dan kecelakaan nuklir. Unsur ini tersebar luas di seluruh dunia dalam jumlah jejak, termasuk di tanah, udara, dan pangan.

  • Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mendeteksi cesium-137 pada kontainer pengiriman udang dari PT Bahari Makmur Sejati di beberapa pelabuhan AS. Setelah ditandai, FDA melakukan uji laboratorium dan mendeteksi cesium-137 dalam satu sampel udang tepung roti.

  • Tahun ini, perusahaan tersebut telah mengirim sekitar 84 juta pon (38 juta kg) udang ke AS, sekitar 6% dari total impor udang asing ke negara itu (data Import Genius).

  • Pada September 2025, FDA kembali mendeteksi cesium-137 dalam satu sampel cengkih dari PT Natural Java Spice, yang juga mengekspor ke AS dan negara lain. Catatan menunjukkan perusahaan tersebut telah mengirim sekitar 440.000 pon (200.000 kg) cengkeh ke AS tahun ini.

FDA menegaskan bahwa tidak ada pangan yang memicu peringatan ataupun terdeteksi positif dilepas ke pasaran AS. Namun, ratusan ribu paket udang beku impor yang dijual di jaringan ritel Kroger dan toko lain di seluruh AS telah ditarik kembali karena diproduksi dalam kondisi yang memungkinkan adanya kontaminasi.

Meski risikonya tampak kecil, paparan jangka panjang terhadap cesium-137 dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.

Tingkat kontaminasi yang ditemukan masih jauh di bawah ambang batas perlindungan kesehatan, namun tetap dipandang sebagai “potensi ancaman kesehatan” bila terjadi akumulasi paparan.

Belum jelas apakah ada sumber kontaminasi yang sama untuk udang dan rempah-rempah. FDA dan CBP menyatakan investigasi masih berlangsung. Kedua fasilitas pengolahan diketahui terletak sekitar 800 km (500 mil) terpisah di Indonesia.

Menurut Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), kontaminasi bisa berasal dari logam bekas atau logam leleh di lokasi industri dekat pabrik pengolahan udang di Indonesia.

Regulator nuklir Indonesia juga melaporkan adanya deteksi isotop radioaktif di lokasi tersebut, di luar Jakarta. Kemungkinan lain adalah penggunaan kembali peralatan medis lama yang mengandung cesium-137 (menurut Steve Biegalski, pakar kedokteran nuklir di Georgia Institute of Technology).

Kontaminasi juga bisa datang dari kontainer pengangkut atau metode transportasi (truk, kapal, atau material bersama).

Untuk saat ini, FDA menghimbau konsumen untuk menghindari mengonsumsi atau menyajikan udang yang ditarik kembali karena kemungkinan kontaminasi cesium-137.

Daftar Penarikan Produk Udang sejak Agustus 2025

  1. 21 Agustus – Southwind Foods, LLC Recall

  2. 22 Agustus – Beaver Street Fisheries, LLC Recall

  3. 27 Agustus – AquaStar (USA) Corp Recall – Kroger Brand

  4. 28 Agustus – AquaStar (USA) Corp Recall – Aqua Star Brand

  5. 29 Agustus – Southwind Foods, LLC Recall – Ekspansi recall awal

  6. 19 September – AquaStar (USA) Corp Recall – Ekspansi recall awal

  7. 23 September – Southwind Foods, LLC Recall – Ekspansi recall awal

  8. 23 September – Lawrence Wholesale, LLC Recall – Kroger Brand

Catatan: Departemen Kesehatan dan Sains Associated Press menerima dukungan dari Howard Hughes Medical Institute’s Department of Science Education dan Robert Wood Johnson Foundation. Seluruh konten adalah tanggung jawab AP sepenuhnya.

Sumber: https://abcnews.go.com/Business/wireStory/after-massive-shrimp-recalls-fda-finds-radioactive-contamination-125977394

Apa itu Cesium – 137?

Cesium-137 (Cs-137) adalah isotop radioaktif dari unsur cesium. Berikut poin-poin penting tentangnya:

Asal-usul:
Cs-137 tidak terdapat secara alami dalam jumlah yang signifikan. Ia dihasilkan sebagai produk sampingan dari fisi nuklir, yaitu proses yang terjadi di dalam reaktor nuklir serta saat uji coba atau kecelakaan senjata nuklir (misalnya, peristiwa Chernobyl tahun 1986 dan Fukushima tahun 2011 yang melepaskan Cs-137 ke lingkungan).

Sifat-sifat:

  • Waktu paruh: sekitar 30 tahun (dibutuhkan waktu sepanjang itu agar setengah dari materialnya meluruh).

  • Memancarkan partikel beta dan radiasi gamma, keduanya berbahaya bagi makhluk hidup.

  • Larut dalam air, sehingga relatif mudah berpindah di lingkungan.

Perilaku di Lingkungan:
Cs-137 dapat menempel pada tanah dan sedimen, tetapi juga bisa masuk ke rantai makanan, terutama melalui tumbuhan dan organisme perairan. Karena perilakunya mirip dengan kalium, makhluk hidup dapat menyerapnya ke dalam jaringan tubuh.

Dampak terhadap Kesehatan:

  • Paparan jangka pendek dengan dosis tinggi: dapat menyebabkan sindrom radiasi (mual, kelelahan, luka bakar, bahkan kematian pada dosis yang sangat tinggi).

  • Paparan jangka panjang dengan dosis rendah: meningkatkan risiko kanker (khususnya pada sumsum tulang dan jaringan lunak) karena Cs-137 terus memancarkan radiasi setelah terserap tubuh.

  • Kontaminasi Cs-137 pada makanan menjadi perhatian karena dapat terakumulasi dalam tubuh jika dikonsumsi secara rutin.

Kegunaan:
Meski berbahaya, Cs-137 juga memiliki sejumlah pemanfaatan, antara lain:

  • Pengobatan medis (radioterapi untuk jenis kanker tertentu).

  • Alat ukur industri (untuk mengukur ketebalan, kepadatan, atau kadar kelembapan).

  • Sterilisasi peralatan medis.

Kesimpulan:
Cesium-137 adalah kontaminan radioaktif yang menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan, namun juga memiliki penggunaan yang terkendali dalam bidang medis dan industri.

 

Referensi Akademik dan Lembaga Resmi

  1. United States Environmental Protection Agency (EPA).
    “Cesium-137.” Radiation Protection.
    https://www.epa.gov/radiation/cesium-137

  2. World Health Organization (WHO).
    Health effects of cesium-137. Dalam laporan terkait kecelakaan nuklir Chernobyl dan Fukushima.

  3. United States Nuclear Regulatory Commission (US NRC).
    “Backgrounder on Cesium-137.”
    https://www.nrc.gov/reading-rm/doc-collections/fact-sheets/cesium.html

  4. Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR).
    Toxicological Profile for Cesium. U.S. Department of Health and Human Services, 2004.

  5. International Atomic Energy Agency (IAEA).
    Radiological assessment reports on environmental releases of Cs-137 from Chernobyl and Fukushima accidents.

  6. UNSCEAR (United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation).
    Sources, Effects and Risks of Ionizing Radiation: UNSCEAR 2000 Report to the General Assembly.