PELAKITA.ID – Pusat Penelitian Kelautan dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PPKPMP) LPPM-UNTAD bekerja sama dengan Satuan Kerja Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), menggelar Pelatihan Pemantauan Sampah Laut & Mikroplastik Teluk Palu pada Senin–Rabu, 23–24 September 2025.

Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa S1 Ilmu Kelautan Universitas Tadulako yang dipersiapkan menjadi garda terdepan dalam upaya mitigasi pencemaran laut, khususnya sampah plastik dan mikroplastik.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung C LPPM tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala LPPM, Dr. Lukman, M.Hum.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran akademisi dan mahasiswa dalam menjawab tantangan lingkungan yang semakin kompleks.
“Pencemaran laut kini menjadi persoalan serius. Akademisi dan mahasiswa harus hadir memberikan solusi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kasim Mansyur, ST., M.Si, Sekretaris PPKPMP LPPM-UNTAD. Ia menegaskan bahwa sampah laut, khususnya plastik dan mikroplastik, telah menjadi ancaman nyata bagi ekosistem dan biota laut di Teluk Palu.

“Melalui pelatihan ini, kita berharap mahasiswa mendapatkan bekal teori dan praktik yang kuat sehingga mampu melakukan pemantauan dan penelitian secara mandiri dan berkelanjutan,” katanya.
Pada hari kedua dan ketiga, kegiatan dilanjutkan dengan praktik lapangan di Pantai Baiya dan Pantai Mamboro.
Peserta melaksanakan survei, pengambilan sampel sampah laut dan mikroplastik, hingga identifikasi jenis sampah sesuai metode standar KLH/BPLH.

Kedua lokasi tersebut dipilih karena memiliki karakteristik yang sesuai untuk sampling dan dikenal sebagai titik akumulasi sampah di Teluk Palu.
Pelatihan ini menjadi bukti komitmen PPKPMP LPPM-UNTAD dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah laut dan mikroplastik, sekaligus memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan kementerian terkait.
Diharapkan, luaran program ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan penelitian dan pengelolaan sampah laut di masa depan.
Redaksi
