PELAKITA.ID – Penulis menemukan sebuah video tentang proses pemakaman Brigjend TNI (AD) Hasanuddin Hanafie. Video itu diambil di Kota Bekasi.
“Video ini adalah, pemakaman jenazah almarhum Brigjen TNI Hasanuddin Hanafie, SH (Daeng Tinri) Almarhum lahir di Makassar (Ujung pandang / Sulawesi Selatan) pada tanggal 10 November 1954 dan Wafat di RS Pusat TNI AD Gatot Subroto Jakarta pada tanggal 10 Juni 2011,” tulis pemilik akun itu Citra Mahardika.
Disebutkan, almarhum adalah seorang Jenderal dari Makassar, lulusan Infanteri di Akabri (Akademi Militer 1974 – 1978), dan di antaranya pernah menjabat sebagai Danyon Infanteri Tajimalela, Arya Kemuning, Asisten Logistik Operasi Aceh, Dandim Bekasi 1997.
Belaiu pernah menjabat sebagai Staff Khusus Kasad, Dirvet Mabes TNI Angkatan Darat. Almarhum adalah anak pasangan dari Hanafie Daeng Lallo dan Sahawiah Daeng Patta.
Almarhum adalah cucu dari I Lahere Daeng Nanring Gallarrang Manuju dan I Mammuntuli Daeng Rombo Anrong Guru Bontonompo. Almarhum juga keturunan ke 9 dari Sultan Alauddin Raja Gowa ke 14.
”Saya, sebagai pengunggah dan editor video, adalah kemanakan langsung dari Almarhum,” demikian tulis, Citra Mahardika, cucu dari almarhum di akun Youtube.
Video itu menjadi penuntun untuk mengenal Kampung Borongtala di Bontonompo yang merupakan kampung halaman peraih Kalpataru Darmawan Daeng Nassa, kolega penulis.
“Di kampungku, Borongtala, yang luasnya bahkan lebih kecil dibanding kampung-kampung sekitarnya, telah lahir dua jenderal: Tetta Tawang dan Brigjen (AD) Hasanuddin Hanafie Daeng Tinri.
Di mata Darmawan Daeng Nassa, atau Denassa, Brigjen Hasanuddin adalah sosok pemberani. Pernah tugas di Aceh dan dikenal baik oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Beliau pernah bilang kalau pernah ditawari jadi ajudan Pak Harto,” ungkap Denassa.
Hanafie pada nama Hasanuddin Hanafie adalah Dato Lallo atau Hanafie Daeng Lallo, tentara berpangkat Kapten sejak tahun 50-an.
Daeng Nassa menambahkan, selain itu, dari Borongtala, Bontonompo juga pernah tampil tokoh yang menjadi Bupati Takalar-Jeneponto pertama.
”Ada yang menjadi Sekda Kota Makassar, hingga Sekda Pemprov pada masa Andi Oddang. Sejak dahulu, orang Bontonompo memang banyak melahirkan birokrat ulung,” tulis Daeng Nassa atau akrab disapa Denassa.
Sosok yang dimaksud adalah Donggeng Daeng Ngasa, Bupati Takalar pertama. Ia menjabat sejak tanggal 10 Februari 1960. Sebelum menjabat sebagai Bupati, Donggeng Daeng Ngasa bekerja sebagai pamong.
Disebut Daeng Nassa, Jenderal Angkatan Udara (Marsekal) Zainuddin Sikaddo, adalah putra dari Sikaddo, atau cucu dari Maddatuang Karaeng Tawang, beliau ini Imam di Bontonompo. Saudaranya, kakaknya, menjadi Anrong Guru Bontonompo I Mammunttuli Karaeng Rombo.
”Beliau lebih diakrab disapa Tetta Rombo, sedangkan adiknya yang imam disapa Tetta Tawang,” tambah Daeng Nassa.
Kata Denassa, Citra Mahardika Dg Se’re, pemilik akun Youtube di bagian pertama postingan ini.
”Neneknya dan kakekku bersaudara, kami sama-sama cucunya Tetta Rombo. Tettanya saudara kandung dengan Hasanuddin Hanafe,” sebut Denassa.
Menurut Denassa, Tetta Rombo dan Tetta Tawang itu ada garis langsung dari Karaeng Polombangkeng dan mendapat darah dari Sombaya ri Gowa karena salah satu dari nenek perenpuannya yang dinikahi Raja Gowa.
Tentang Donggeng Daeng Ngasa, Beliau adalah anak kandung I Maddatuang Karaeng Tawang atau saudara kandung Sikaddo Karaeng Nai.
”Jadi mereka bersaudara 1 jadi Bupati satu jadi Sekda Makassar,” pungkas Denassa.
___
Penulis Denun