Dorong Pencegahan Stunting: Mahasiswa KKN-PK UNHAS Desa Bululoe Gelar Edukasi dan Pelatihan untuk Kader Posyandu

  • Whatsapp
Dorong Pencegahan Stunting: Mahasiswa KKN-PK UNHAS Desa Bululoe Gelar Edukasi dan Pelatihan untuk Kader Posyandu

PELAKITA.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PK) Universitas Hasanuddin yang bertugas di Desa Bululoe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, melaksanakan program kerja utama bertajuk “Edukasi Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)” pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Kegiatan berlangsung di Kantor Desa Bululoe pukul 09.00 WITA dan diikuti oleh para kader Posyandu dari delapan dusun di wilayah desa.

Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran para kader mengenai fase krusial 1000 HPK, yang merupakan periode emas bagi tumbuh kembang anak. Dalam sambutannya, Koordinator Desa KKN-PK menegaskan bahwa stunting dan gizi buruk masih menjadi isu serius di berbagai wilayah, termasuk Bululoe. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan preventif dan edukatif sejak dini, khususnya melalui penguatan peran kader Posyandu.

Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh Baso Syarif Hidayatullah selaku Koordinator Desa. Ia menyampaikan presentasi interaktif mengenai konsep dasar 1000 HPK, faktor pendukung tumbuh kembang optimal, serta risiko serius apabila fase ini tidak dimaksimalkan. Sesi materi berlangsung dinamis, diselingi diskusi ringan yang membuat para kader tetap antusias dan aktif berpartisipasi.

Setelah pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang terbagi dalam tiga sesi utama:

Edukasi Aplikasi Sehati

Para kader diperkenalkan pada aplikasi Sehati, platform digital untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang bayi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Peserta diajak mengunduh, mencoba, dan memahami fitur-fiturnya secara langsung.

Pelatihan Antropometri

Sesi ini berfokus pada pelatihan teknik pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan anak secara akurat, sebagai dasar menentukan status gizi anak. Pengetahuan ini menjadi bekal penting bagi kader dalam pemantauan rutin di Posyandu.

Simulasi Metode Plotting

Peserta diajak mempraktikkan metode plotting, yaitu memetakan data tinggi badan anak terhadap usia pada kurva pertumbuhan WHO untuk mendeteksi risiko stunting. Diskusi interaktif dan praktik langsung membuat sesi ini sangat aplikatif.

Antusiasme para kader terlihat sepanjang kegiatan. Mereka aktif bertanya, berbagi pengalaman, dan menunjukkan semangat untuk mengaplikasikan pengetahuan baru dalam pelayanan Posyandu di masing-masing dusun.

Di akhir sesi, peserta mengikuti post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman mereka. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan para kader mengenai pentingnya 1000 HPK dalam upaya pencegahan stunting.

Mahasiswa KKN-PK UNHAS berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dalam membentuk masyarakat yang lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak, serta memperkuat peran keluarga dan kader Posyandu dalam mewujudkan generasi sehat dan cerdas sejak dini.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan kepada para peserta sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka.

Penulis: Fakhra Nurfkahira