PELAKITA.ID – PT. PAL Indonesia terus memperkuat sinergi dengan perguruan tinggi untuk memperkuat industri maritim nasional. Salah satu upaya memperkuat sinergi tersebut dengan menyelenggarakan Kuliah Umum bekerja sama Universitas Hasanuddin.
Hal tersebut merupakan rangkaian agenda PT. PAL Goes to Campus dengan mengusung tema “Kebangkitan Peradaban Maritim Indonesia”.
Kegiatan berlangsung pukul 09.00 Wita, di Ruang Senat Lantai 2, Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.
Hadir sebagai narasumber utama adalah CEO PT. PAL Indonesia, Dr. Kaharuddin Djenod, M.Eng. Turut hadir Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., beserta jajaran civitas akademika dan ratusan mahasiswa Unhas.
Rektor Unhas Prof JJ dalam sambutannya menyampaikan, Unhas sebagai perguruan tinggi siap membangun kemitraan strategis untuk mendorong kemaritiman Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan visi misi Unhas yang mengedepankan nilai kemaritiman.
“Unhas siap bersama industri maritim membawa Indonesia menjadi Benua Maritim. Unhas akan all out membantu Indonesia memperkuat bangsa ini menjadi benua maritim, di laut kita jaya,” jelas Prof JJ.
Dalam kesempatan tersebut, CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod mengatakan Makassar sebagai salah satu peradaban maritim nusantara memiliki peran strategis dalam kebangkitan sektor maritim nasional. Untuk itu, menjadi penting bagi PT PAL selaku industri maritim bekerja sama dengan Unhas mewujudkan kebangkitan peradaban maritim Indonesia.
“Stakeholder terbesar maritim Indonesia, di industri ada PT PAL dan di universitas ada Unhas. Maka dua entitas ini harus disatukan dan diimplememtasikan secara nyata sebagai tonggak awal bagi kebangkitan maritim,” jelas Djenod.
Lebih lanjut, Djenod mengungkapkan bahwa industri maritim memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Dirinya mencontohkan beberapa negara maju, seperti jepang dan korea yang kemajuan industrinya dimulai dari industri maritim.
Untuk itu, menurutnya industri maritim dalam negeri harus dihidupkan kembali agar potensi keekonomian maritim Indonesia sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Saat ini, 95 persen nilai keekonomian kemaritiman lari ke luar negeri, dan Indonesia hanya kebagian 5 persen.
“Sembilan puluh lima persen potensi keekonomian maritim Indonesia akan kembali jika industri di sektor maritim dihidupkan kembali. Dan ini butuh keberpihakan dari pemerintah serta kontribusi keterlibatan perguruan tinggi untuk melahirkan inovasi-inovasi,” terang Djenod.
Meski demikian, Djenod menilai industri maritim nasional juga harus berbenah dan melakukan transformasi agar bisa bersaing dengan industri di luar negeri. P
T PAL sebagai pilar utama industri pertahanan maritim telah melakukan transformasi digital pada proses bisnisnya. Hal ini dilakukan untuk memnuhi syarat utama agar bisa bersaing dengan industri-industri maritim dunia.
“Transformasi digital suatu keharusan dalam industri dalam negeri. Untuk itu, harus diimplementasikan dengan tangan besi dan tidak ada lagi kompromi. Apalagi sekarang era keterbukaan dan itu menjadi syarat utama bagi majunya suatu industri,” tambah Djenod.
Sebagai informasi, kehadiran PT PAL Indonesia di Unhas merupakan rangkaian dari kegiatan PAL Goes to Campus yang telah digelar di beberapa kampus besar, seperti Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kegiatan PAL Goes to Campus diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih berperan aktif dalam pengembangan sektor maritim Indonesia.
Kegiatan ini juga mempertegas komitmen PT PAL dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang siap bersaing di tingkat global.
PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan dan perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.(*)