PELAKITA.ID – Aktivis pergerakan mahasiswa di masanya, penggiat literasi kebudayaan dan pendakwah Islam di Tana Luwu, Sul Arrahman Daeng Masalle menawarkan solusi berbeda untuk menjangkau sejumlah titik, dusun atau desa di Bajo dan Latimojong.
“Saat ini, bahkan heli pun susah akses ke desa-desa di gunung karena cuaca, lewat darat pun sulit sementara masih ada ribuan warga terisolasi,” katanya via videocall dengan Pelakita.ID, Selasa, 7/5/2024.
“Perlu dipikirkan untuk menyediakan kuda, minimal dua ekorlah. Ini penting dan harus ada yang mulai,” kata dia.
Menurutnya, upaya ke sana sedang dirintisnya dan mencari kuda, dari lokasi terdekat untuk akses dibawa ke Luwu.
“Kita sedang jajaki membawa kuda dari Jeneponto. Kuda yang sehat dan kuat tentu saja,” tambahnya.
Dia menyebut sudah ada gambaran jenis kuda asal Jeneponto yang menurutnya bisa segera dibawa ke Luwu.
“Sudah ada yang mengirimkan foto kuda, harga berkisar 30-an juta. Bisa juga lebih tergantung jenis kuda yang ada,” katanya.
Harga itu menurutnya sudah termasuk biaya pengiriman ke Luwu.
Dia berharap ide ini mendapat respon dari sejumlah pihak yang punya kekuatan untuk berkontribusi.
“Kami siap menjadi operator lapangan, sekaligus bekerjasama jika ada pihak yang mau membantu pengadaan atau penambahan jumlah kuda ini,” ucap pria yang saat ini rumahnya menjadi Posko Bulan Sabit Merah.
“Silakan kontak kami di +62 852-5201-6163 jika ingin urunan,” pungkasnya.
Saat ditanya seberapa optimis ide itu terealisasi, Sul menjawab.
“Insya Allah Daeng! Semua masjid di lokasi bencana 5 desa di Kecamatan Latimojong dan 7 desa di Kecamatan Suli Barat pernah semuami kami tempati dakwah 3 hari,” ucapnya.
“Bahkan akses dari Dusun Talobok Desa Poringan Suli Barat ke Desa Tibussang Latimojong teman-teman pekerja Dakwah tahu jalurnya,” kata dia.
“Sekali lagi, kawan pendakwah dan jejaring siap beraksi,” pungkasnya.
Editor Denun