Buku Meta Fasilitasi ‘Menyingkap Realitas Lapangan’ menurut Yusran Darmawan

  • Whatsapp
Buku Meta Fasilitasi (foto oleh: Cahyadi Rasyid/Kemenkomarves)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – BUTUH tiga bulan buat saya untuk mendapatkan buku ini. Sejak mendengar buku ini akan terbit dalam bahasa Indonesia, saya sudah memesannya.

Selalu membahagiakan membaca buku tentang pengalaman memfasilitasi.

Sejak Roem Topatimasang menulis buku Mengorganisir Rakyat, saya lama tak menemukan buku yang berkisah tentang pengalaman memfasiltasi perubahan.

Memang, ada beberapa buku yang dibuat oleh akademisi. Tapi jujur, buku-buku itu terlampau teoritik dan tidak banyak memberikan mutiara berharga tentang menemukan teori berdasarkan refleksi atas pengalaman.

Saya lama mendengar nama dua penulis buku ini, Nobuaki Wada dan Toyokazu Nakata. Seorang kawan yang pernah mengikuti pelatihan fasilitasi yang diadakan JICA kerap bercerita tentang pengalaman berharga saat difasilitasi oleh para penulis buku ini.

Sebelum memfasilitasi, penting bagi seseorang memahami kondisi sosial budaya secara mendalam, dan tidak terjebak dengan cara berpikir ala sinterklas.

Buku ini kian menarik karena bercerita pengalaman berinteraksi dengan masyarakat di beberapa desa di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Sebagaimana halnya pengalaman memfasilitasi, buku ini tak hendak menggurui, melainkan membuat pembaca tiba-tiba menyadari sesuatu melalui kisah ataupun pengalaman penulisnya.

Baru membaca bahagian awal, saya menemukan banyak “wow” yang membuat saya yakin kalau buku ini amat tepat untuk dibaca para fasilitator, pelaku perubahan, peneliti pedesaan, mereka yang sering bertualang ke desa-desa, dan mereka ingin melakukan sesuatu bersama masyarakatnya.

Buku ini sukses membuat saya membaca ulang beberapa buku bernuansa etnografi yang saya miliki. Buku ini serupa kepingan yang melengkapi beberapa bacaan lain.

Terimakasih buat Kamaruddin Azis salah satu guru di dunia NGO, yang telah menghadiahkan buku ini. Anda tertarik? Kontaklah beliau demi mendapatkan buku bagus yang dicetak dan dijual terbatas ini.

Sumber FB, tulisan Yusran Darmawan

Related posts