PELAKITA.ID – Doktor Sri DM, akhirnya bisa bernapas lega. Itu setelah berbicara di forum, dan meminta nama baiknya dipulihkan.
Ia juga menjelaskan secara gamblang awal mula mengabdi di SMAN 23 Makassar, hingga terjadi konflik dengan komite sekolah atas laporan komite ke Disdik Sulsel yang mana menurutnya laporan itu tanpa dasar.
Ia menampik bahwa dirinya, tidak malas, sambil memperlihatkan beberapa lembar absensi dimana bukti kehadirannya mengajar bidang studi yang dipercayakan kepadanya, yakni Mapel Seni dan Budaya di SMAN 23 Makassar. “Tidak benar saya malas, dan saya minta nama baik saya dipulihkan,” pinta Sri DM.
Forum pertemuan itu sendiri idenya dari Dr Sri DM, kemudian difasilitasi oleh Kepsek SMAN 23 Makassar, DR. Syahruddin, M.Pd., PhD, guna menyelesaikan internal sekolah, maka dipertemukanlah kedua belah pihak, Jumat pekan lalu, sekira pukul 10 Wita bertempat di lantai 2 ruang guru SMAN 23 Makassar.
Hadir dalam pertemuan itu antara lain, Kepsek SMAN 23 Makassar, DR. Syahruddin, pengawas dari dinas pendidikan, Wakasek Kurikulum, Asikin, S.Pd., MM, dan Wakasek Kesiswaan Andi Tamang, S.Pd, para guru termasuk DR. Sri, Ketua dan sekretaris, wakil sekretaris komite dan jajaran fungsionaris komite SMAN 23 Makassar.
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari 1 jam itu, terjadi dialog dalam suasana kekeluargaan di lingkup SMAN 23 Makassar. Menurut Kepsek SMAN 23 Makassar, DR. Syahruddin, persoalan ini sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan.
Ia menegaskan dirinya tidak memihak, dan buktinya, ia tidak mengikuti permintaan DR. Sri untuk memberikan sanksi berat terhadap komite, dan ia juga tidak bisa menyikapi soal laporan komite.
Jadi, intinya, lanjut Syahruddin, mari sama-sama introspeksi diri, dan tidak memperkeruh suasana demi tercapainya kualitas layanan pendidikan di UPT SMAN 23 Makassar, sebagai Kepsek saya minta stop sampai di sini.
Ia menambahkan, banyak tugas yang urgen yang segera membutuhkan penanganan, salah satunya, masalah fasilitas atap gedung yang bocor di lantai 3 gedung SMAN 23 Makassar.
Begitu pun soal evaluasi guru-guru, penilaian guru mapel, standar nilai sesuai Kemendikbud serta evaluasi kegiatan proses belajar.
Sementara Ketua Komite Sekolah SMAN 23 Makassar, Amrullah, SE., MM mengatakan, sangat bersyukur dengan petemuan ini sehingga bisa melahirkan kesepahaman dalam membangun sekolah secara bersama- sama.
“Saya mewakili komite, meminta maaf kepada ibu Dr. Sri DM bilamana kami ada kekeliruan, dan atau keliru dalam mengambil tindakan. Sebab, kata Amrullah, manusia tidak luput dari salah, dan khilaf. Sekali lagi,” kata Amrul, meminta maaf kepada bunda DR. Sri.
“Dan surat ke Disdik Sulsel sudah kami tarik,” pungkasnya.
Sumber: Syamsir Anchi
Catatan:
Berita ini telah diedit untuk nama baik kedua belah pihak