PELAKITA.ID – Donat Kampar diambil dari nama sebuah kampung di Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara Kabupatan Takalar yakni Kampung Parang.
Karena kampung tersebut merupakan hamparan sawah dan hamparan lahan.
Ketika penulis mengikuti KKN Unhas gel 55 tahun 1998 kampung tersebut merupakan tempat berkumpulnya warga peminat Ballo Talak, sejenis tuak yang diambil dari Pohon Lontar, Mereka berkumpul dimulai setelah salat Isya sampai tengah malam menjelang subuh.
Kini nama kampung parang telah menghadirkan produk UMKM sebagai produk lokal andalan Kabupaten Takalar yang sangat digemari konsumen.
Produk tersebut diberi nama Donat Kampar yang diambil dari nama Kampung Parang tersebut.
Awalnya pemilik UMKM ini memulai usahanya setelah berhenti bekerja di Mall Panakkukang Makassar, dimana sang suami, Sarifuddin, bekerja untuk pemasok barang sedangkan sang istri bekerja sebagai petugas loket parkir untuk penerima pembayaran dari pengguna parkir.
Tahun 2018 mereka memutuskan untuk memulai usaha donat secara otodidak, bermodalkan sedikit pengetahuan tentang cara membuat roti, Sarifuddin bersama istrinya mencoba membuat donat yang mirip dengan adonan roti. Lalu diberi topper karena terinspirasi dari salah satu produk donut tekenal.
Melihat produksinya memiliki kualitas, Nurlinda Taco yang dikenal dengan nama Dg. Taco di Takalar, dimana nalurinya sebagai fasilitator masyarakat selama ini muncul gagasannya untuk menjaringkan dengan pemerintah kabupaten Takalar.
Walhasil melalui koordinasi dengan ibu Ketua PKK kabupaten Takalar yang juga istri Bupati Takalar kala itu Syamsari Kitta, memberi respon yang baik.
“Ibu ketua PKK langsung mencoba sendiri produknya dan mengujinya dimana donat Kampar tersebut meski telah bermalam satu malam, teksturnya tidak berubah,” kenang Linda.
“Akhir melalui organisasi Dekranasda yang dipimpinnya menginstruksikan kepada seluruh pegawai di Kabupaten Takalar jika ada tamu, maka beri ole-ole Donat Kampar, begitu pula jika ada pegawai yang tugas keluar daerah maka bawalah ole-ole Donat Kampar,” tambah Linda.
Sejak saat itu Donat Kampar sudah mulai populer.
Tahun 2019, Kelurahan Bontolebang ikut sebagai peserta lomba kelurahan, maka Usaha Donat Kampar diajak untuk keluar ke jalan Poros Galesong Utara Makassar sebagaimana tempatnya sekarang (kampung Sampulungan). melalui fasilitasi Dg. Taco mereka difasilitasi untuk membuat spanduk agar lebih terpublikasi.
“Alhamdulillah Kelurahan Bontolebang meraih juara 3, dimana saat itu juara 1 diraih kelurahan di Kota Pare-Pare dan juara 2 diraih Kelurahan Magani Kabupaten Luwu Timur,” sebut Linda.
Kini usaha Donat Kampar telah membuka cabang di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, seperti di Makassar, Gowa dan Bone.
Selain itu usaha Donat Kamparpun dikembangkan dengan cara menerima titipan dari UMKM sekitar.
Selisih penjualan digunakan untuk membantu UMKM yang membutuhkan modal usaha yang sifatnya lunak tanpa bunga sebanyak 1 sampai 2 juta.. Donat Kampar kini telah keliling Indonesia, sebagai ole-ole masuk ke etalase nasional.
Dg. Taco sebagai fasilitator cukup bangga dengan kesuksesan Donat Kampar ini karena telah membawa nama baik Kampung Parang sekaligus Kabupaten Takalar tempat dilahirkan dan membesarkannya.
Penulis: Jumardi Lanta
Editor: K. Azis