PELAKITA.ID – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, hadir di tengah peserta dan fasilitator pelatihan peningkatan kapasitas karyawan Perusda PDAM Kota Makassar, di aula PDAM Makassar, Minggu, (30/7).
DP, demikian sapaab pria yang juga ketua IKA Unhas Sulawesi Selatan yang datang mengenakan jas dan Songkok Guru khas Bugis Makassar itu memberi tepuk tangan.
Dia apresiasi untuk event yang digagas Dirut PDAM Makassar, Beni Iskandar ini.
Dia pun nampak antusias di tengah alunan lagu penghentak semangat seratusan peserta yang terdiri dari tenaga honorer dan karyawan tetap.
Saat memberi sambutan, DP menyebut hubungan antara unit di PDAM seperti hubungan sambungan pipa air.
Dalam konteks organisasi, sebutnya, kalau secara organisasi tak bersambung, maka jangan harap ada pencapaian tujuan.
“Maka dengan itu kita harus menyamakannya,” kata dia.
Maksudnya, apakah itu pipa, sambungan, hingga meteran, standarnya harus sama, tidak boleh beda.
Terkait dinamika relasi karyawan, dinamika organisasi, dia pun mengambil contoh komponen yang lazim di urusan PDAM.
“Ibarat pipa, semakin kecil, semakin kencang alirannya, semakin besar besar pula kapasitasnya,” tambahnya.
Danny menyebut hal tersebut kaitannya dengan kondisi organisasi, tentang komunikasi, tentang perlunya menyamakan persepsi pada visi misi dan bagaimana cara mencapai tujuan.
Mengingat pentingnya kegiatan ini, dia pun berterima kasih kepada tim fasilitator yang dipimpin oleh Harun Al Rasyid. Hadir pula staf ahli Pemkot Irwan Bangsawan dan anggota Dewan Pengawas PDAM Suwarno Sudirman.
Suwarno bahkan ikut sejumlah sesi role play peserta dan memberikan penilaian untuk peserta.
Pelatihan difasilitasi Tim Katalis yang terdiri dari Harun Al Rasyid, Sakka Pati, Ema Husain dan Kamaruddin Azis.
Katalis adalah organisasi yang berkecimpung dalam penguatan kapasitas individu dan organisasi dengan penekanan pada transfer kapasitas manajerial. Salah satu master trainer-nya adalah Harun Al Rasyid.
Beni Iskandar, Dirut PDAM Makassar dalam sambutannya, perubahan mind set sebagai alasan sekaligus tujuan kegiatan.
Menurutnya, perubahan cara pandang (atau paradigma) sangat penting untuk mengantar karyawn pada pencapaian visi misi perusahaan PDAM.
Visi itu adalah menjadi Perusahaan Derah Air Minum yang sehat, untung dan terkemuka di Indonesia yang terbaik, mandiri dan profesional dan berwawasan global.
Misinya, di antaranya, memberikan pelayanan air minum sesuai standar kesehatan dengan tersedianya air baku yang optimal lalu menyediakan air minum yang berkualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Lalu memenuhi cakupan layanan air minum yang maksimal kepada masyarakat serta tentunya, menjadikan perusahaan yang profesional dengan sumber daya yang kompetensi dan berdaya saing global dan memenuhi kinerja keuangan yang mandiri dan produktivitas serta berdaya saing global.
Menurut Beni, siapapun di organisasi harus selalu melihat ke dalam dan keluar, merefelksi, apakah kapasitas kita siap untuk beradaptasi dan berubah atas dinamika dan tantangan yang ada.
Gambaran pelatihan
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia, Mars PDAM, pembacaan doa dan sambutan-sambutan.
Kegiatan dimulai pukul 9 pagi dengan alur pertama paparan tentang visi misi pembangunan Kota Makassar, substansi visi, penggambaran cakupan misi oleh Sakka Pati.
Dia juga menjelaskan substansi estorasi pembangunan kota lalu dilanjutkan oleh Harun Al Rasyid yang bertindak sebagai master facilitator yang me-lead metode dan tahapan proses.
Dalam proses yang, ada sejumlah metode dan konstruk learning points atau pesan penting yang menginspirasi, tentang inisiatif dan solidaritas.
Ada game terkait ‘penyelesaian persoalan’, kerjasama tim, fokus dan loyalitas anggota tim, hingga hingga transformasi diri menjadi inovatif dan kreatif di tengah iklim dan kompetisi memperebutkan resources.
Pada sesi akhir pelatihan tentang pentingnya meangalirkan aura positif dalam setiap interaksi tim, tentang komunikasi, tentang selalu berpikir positif.
Juga tentang game kerjasama dan hipnoterapi, sebuah upaya untuk memancarkan gelombang positif dan produktif dalam organisasi.
Sejumlah peserta diminta menuliskan kekuatan, kelemahan dan peluang berkaitan dengan kapasitas diri dan organisasi sebagai bahan untuk direview oleh fasilitator dan manajemen PDAM.
Redaksi