PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin kini punya Pusat Disabilitas. Unit ini berada di bawah koordinasi langsung Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis.
Pembentukan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin bernomor 05613/UN4.1/KEP/2023 tentang Pembentukan Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin.
Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Unhas Prof Adi Maulana menyebut tugas dari Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin adalah untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan di Universitas Hasanuddin dalam menangani mahasiswa disabilitas.
“Yang kedua adalah menyediakan layanan konseling kepada mahasiswa disabilitas, ketiga melakukan deteksi dan assesmen bagi mahasiswa disabilitas;” tambah Adi kepada Pelakita.ID, Sabtu, 25/6.
“Keempat memberikan sosialisasi pemahaman kebutuhan khusus dan sistem pendidikan inklusi kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa,” imbuhnya.
Menurut Adi Maulana, pembentukan Pusat Disabilitas ini sebagai salah satu wujud dari implementasi kampus inklusif yang sejak awal diusung oleh Rektor Unhas Prof. JJ.
“Diharapkan dengan terbentuknya pusat ini, Unhas menjadi kampus yang ramah terhadap semua golongan,” harapnya.
Ditambahkan, semua warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, termasuk warga negara yang berkebutuhan khusus.
“Dengan hadirnya Pusat ini, Unhas menjadi salah satu yang terdepan sebagai kampus inklusif di Indonesia, bahkan yang pertama di luar Jawa,” jelas Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Petrologi, Fakultas Teknik ini.
Dalam prosesnya, lanjut Adi, Unhas telah dan akan terus bekerjasama dengan beberapa stakeholder yang konsen dengan isu-isu disabilitas.
“Salah satu organisasi yang menjadi mitra adalah Yayasan Perdik Sulawesi Selatan,” kuncinya.
Redaksi
