Selat Makassar: Oseanografi, sosial-ekonomi dan ekologi

  • Whatsapp
Pangkalan Pendaratan Ikan Beba di Pesisir Sulawesi Selatan, bagian dari Selat Makassar, kawasan strategis untuk pembangunan daerah (dok: K. Azis)

DPRD Makassar

Perairan Selat Makasar bagian selatan merupakan daerah yang ideal bagi proses terjadinya penaikan air, karena daerah ini merupakan daerah pertemuan arus, yaitu arus Laut Jawa, arus Laut Flores dan arus Selat Makasar.

PELAKITA.ID – Selat Makassar merupakan selat yang terletak di antara pulau Kalimantan dan pulau Sulawesi Selat. Selat ini menghubungkan Laut Sulawesi di bagian utara dengan Laut Jawa yang ada di bagian selatan.

Selat Makassar termasuk kategori laut dalam dan merupakan salah satu Alur Laut Kepulauan Indonesia. Ada beberapa provinsi yang mempunya akses terbuka dan langsung ke Selat Makassar.

Read More

Mereka adalah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Sementara di Kalimantan ada Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selaran. Kota pelabuhan utama di selat ini ialah Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Parepare, Mamuju dan Palu

Kondisi oseanografi

Angin yang berhembus di perairan Selat Makasar terutama adalah angin muson yang dalam setahun terjadi pembalikan arah dan dikenal sebagai muson barat dan angin muson timur.

Sirkulasi air pada lapisanpermukaan sangat dipengeruhi oleh angin muson, sehingga pola sirkulasi mengalami perubahan sesuai dengan pola angin. Selama muson barat arus permukaan di Indonesia bergerak dengan arah utama dari barat ke timur dan pada musim timur terjadi sebaliknya (Wyrtki, 1961).

Dari pola arus yang berhasil dipetakan terlihat bahwa Samudera Pasifik menyumbang lebih banyak massa air ke perairan Selat Makasar dibanding Samudera Hindia.

Di Selat Makasar arus mengalir secara tetap sepanjang tahun menuju ke selatan dan dengan kecepatan yang cukup. Kecepatan terendah terjadi pada bulan Desember , Januari dan Mei. Sedangkan kecepatan tertinggi terjadi pada bulan Februari, Maret dan dari Juli sampai September.

Berdasarkan pada pola sebaran permukaan yang telah dipetakan oleh Wyrtki (1961) dapat dilihat bahwa massaair dari Samudera Pasifik bergerak terus mencapai Laut Sulu, Laut Sulawesi dan melewati Selat Makasar sampai jauh ke selatan.

Sebaran salinitas diperairan Selat Makasar dipengaruhi oleh edaran angin muson. Pada saat musim timur, massa air dari Laut Flores akan memasuki perairan ini sehingga dapat meningkatkan nilai salinitas di perairan ini.

Di samping itu terdapat kantong-kantong air dengan salinitas tinggi pada pantai Selat Makasar yang hanya dapat dijelaskan dengan proses penaikan massa air karena pada daerah yang berdekatan justru bersalinitas rendah. Selama proses penaikan air berlangsung pada musim timur, salinitas dapat mencapai nilai 34,0 – 34,5 ‰.

Sebaliknya pada musim barat, massa air dari Laut Jawa yang bersalinitas rendah akan memasuki perairan Selat Makasar, sehingga dapat menurunkan salinitas permukaan ini. Ditambah lagi dengan curah hujan yang tinggi dan banyaknya air sungai yang masuk sehingga menimbulkan lapisan campuran yang bersalinitas rendah (Illahude, 1970).

Secara umum perairan Selat Makasar bagian selatan merupakan daerah yang ideal bagi proses terjadinya penaikan air, karena daerah ini merupakan daerah pertemuan arus, yaitu arus Laut Jawa, arus Laut Flores dan arus Selat Makasar.

Pada musim timur, arah tekanan angin berlawanan dengan arah arus permukaan Selat Makasar sehingga akan menimbulkan efek stagnansi pada massa air lapisan atas.

Ekologi

Ada beberapa kawasan strategis dan penting di Selat Makassar. Di antaranya Kawasan Kepulauan Sapuka dan Sabalana, Pulau-Pulau Ambo, Kepulauan Tanakeke, Kepulauan Sangkarrang atau Spermonde

Kawasan itu mempunya potensi ekonomi dan sosial yang besar sebab menjadi tumpuan mata pencaharian dan area bermukim warga pesisir.

Beberapa ekosistem penting seperti mangrove dapat dijumpai di Kepulauan Tanakeke, pesisisr Maros, Pangkep hingga Pinrang, demikian pula Sulteng dan Gorontalo. Mangrove juga ditermui di sepanjang Kalimantan bagian selatan ke utara.

Berbagai spesies penting ditemukan di sini, dari komoditi ekonomi hingga hewan dilindungi seperti pesut, hiu paus hingga kekerangan.

Populasi

Selat Makassar adalah muara sosial, ekonomi dan ekologi untuk beberapa provinsi seperti Kalimantan Timur, Kaltara, Kalsel, Sulsel, Sulbar, Sulteng, Gorontalo. Penduduk yang sebagian besar mendiami pesisir ibu kota sangat berganntung pada sumberdaya alam tersedia di Selat Makassar baik kelautan, perikanan hingga pariwisata dan transportasi laut.

Kalimantan Timur (disingkat Kaltim) adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 127.346,92 km ² dan populasi sebesar 3.793.152 jiwa (2020).

Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Utara hasil sensus penduduk 2020 (September 2020) berjumlah 701.814 Jiwa.

Terjadi penambahan sebesar 177.158 Jiwa bila dibandingkan tahun 2010. Laju pertumbuhan penduduk per tahun (2010-2020) di Provinsi Kalimantan Utara mencapai 2,86 persen.

Selat Makassar, ladang ekonomi masyarakat pesisir Sulawesi Selatan (dok: K. Azis)

Terjadi Penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk Mencapai 5,19 Persen Bila Dibandingkan Dengan Tahun 2000-2010 Persentase Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Di Provinsi Kalimantan Utara Mencapai 69,95 Persen.

Penduduk laki-laki lebih banyak bibandingkan jumlah penduduk perempuan.

Bila dilihat menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Utara, Sebesar 34,59 Persen.Total penduduk Provinsi Kalimantan Utara terkonsentrasi di Kota Tarakan, yaitu mencapai 242.786 Jiwa.

Jumlah penduduk terbanyak berada di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni mencapai 8,82 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Provinsi Gorontalo, yaitu 1,18 juta jiwa yang terdiri atas 589 ribu laki-laki dan 588 ribu jiwa perempuan.

Penduduk Sulawesi Tengah berjumlah 3,05 juta jiwa pada Desember 2021. Penduduk Sulbar ada 1,44 juta dengan konsentrasi utama di Mamuju dan Polewali Mandar.

Kabupaten-Kota Sulsel

Makassar, Parepare adalah kota utama di Sulawesi Selatan yang telah lama mendapat manfaat dengan adanya Selat Makassar. Selain sebagai jalur transportasi antar kabupaten-kota dengan Kalimantan dan Tanah Jawa, Selat Makassar adalah ruaya hidup nelayan dan petambak ikan.

Mulai dari Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Parepare dan Pinrang adalah kabupaten-kota dimana penduduknya bermukim dan menggantungkan masa depan.

Beraneka bidang atau sektor penghidupan menjadi pilihan bagi warga di kawasan ini. Usaha kelautan, perikanan hinggaa pariwisata telah dan akan menjadi alternatif pembangunan ekonomi kreatif daerah setempat.

Kawasan seperti Tanakeke, Kawasan Sangkarrang hingga pesisir Parepare dan Pinrang adalah peluang ekonomi dan sosial di masa depan.

Usaha pariwisata yang telah berkembang di Kepulauan Kapoposang. ekowisata Tanakeke hingga pesisir Parepare, Barru dan Pinrang adalah modal awal untuk pengembangan ke depan.

Perikanan yang tak berkelanjutan menjadi ancaman pemanfaatan sumber daya perikanan di Sulawedsi Selatan (dok: K. Azis)

Penutup

Selat Makassar merupakan selat yang terletak di antara pulau Kalimantan dan Sulawesi serta masuk dalam wilayah tektonik kompleks di tepi Lempeng Eurasi.

Bagian utara selat Makassar yang berhubungan langsung dengan Laut Sulawesi dan merupakan bagian terdalam, yaitu mencapai 2500 meter.

Bagian selatan selat merupakan bagian dangkal dengan kedalaman kurang dari 2000m dan bersambung hingga ke selatan menuju daerah paparan (shelf) dangkal di Laut Jawa bagian timur.

Selat Makassar merupakan perairan yang relatif subur daripada perairan yang lainnya. Suburnya selat Makassar terjadi sepanjang tahun baik pada musim barat maupun pada musim timur.

Pada musim barat penyuburan terjadi karena adanya run off  dari daratan Kalimantan maupun Sulawesi dalam jumlah besar dikarenakan cukup hujan yang cukup tinggi, sedangkan pada musim timur penyeburan terjadi karena adanya penaikan massa (upwelling) di Selat Makassar.

Selat ini juga menghubungkan  Laut Sulawesi di bagian utara dengan Laut Jawa yang ada di bagian selatan. Selat Makassar termasuk kategori laut dalam dan merupakan salah satu Alur Laut Kepulauan Indonesia.

 

Dari berbagi sumber

 

Related posts