PELAKITA.ID – Pada Rapat Koordinasi Khusus 2022 yang digelar Pemerintah Kota Makassar terdapat sekurangnya 50 inovasi dan 180-an aplikasi yang berhasil dimunculkan yang relevan dengan konsep Menuju Makassar Metaverse atau Makaverse.
Hal tersebut diakui dan diapresiasi oleh Wali Kota Makassar, Muhammad Ramdhan Pomanto saat memberikan tanggapan setelah paparan OPD hingga Perusda pada dinihari, (16/3/2022).
Salah satu yang memberikan paparan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar, Drs Zainal Ibrahim,M.Si.
Dalam paparannya, disebutkan bahwa di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdapat empat inovasi yakni pertama namanya Sikatutui, Satgas Pasinta, Oke Caradde serta Jagaika.
“Sikatutuiki ini hadir sebagai jawaban atas isu potensi intoleransi dalam beragama. Tugas kita menciptakan upaya harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat,” ucapnya seraya menyebut bahwa ada beberapa laporan, indikasi mengenai ini meski tak harus diurai secara rinci.
“Kedua kita perlu membuka ruang dialog antar umat beragama untuk membangun persahabatan dan saling pengertian,” lanjutnya. “Yang ketiga, memperkuat peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menciptakan toleransi dan moderasi beragama.”
“Harapan kita adalah bagaimana menghadirkan kehidupan beragama yang menunjukkan sikap toleransi dan moderasi antar umat beragama secara virtual reality di ruang virtual Metaverse,” terangnya.
Inovasi kedua yang disampaikan oleh Zainal adalah Inovasi Caradde. Terkait itu, dia menyebut didasari bahw isu yang kita hadapi di Makassar saat ini adalah pelaporan organisasi kemasyarakat yang masih berbasis manual.
“Yang bisa dilakukan adalah mengembangkan sistem pelaporan kemasyarakatan yang jauh lebih cepat dan mudah berbasis digital,” ungkapnya,.
“Yang kedua, mengurangi interaksi tatap muka dengan petugas, pelayaan administasi dengan pemohon pelaporan organisasi kemasyarakatan,” tambahnya
“Ketiga, menyusun standar operasional prosedur pelayanan yang lebih efisien dan efektif dan dapat diakses serta menjadi pegangan bagi semua pihak,” imbuhnya lagi.
“Jadi aplikasi si OK Caradde ini kita ingin cepat, responsif dan up to date. Ini yang akan kita adopsi melalui konten aplikasi Makassar Metaverse itu, dengan memberikan pelayanan pelaporan organisasi kemasyarakatan yang virtual reality melalui ruang Virtual Metaverse,” paparnya.
“Inovasi yang ketika adalah Satgas Pasinta. Yang kami pahami bahwa kita masih membutuhkan partisipasi publik dalam pelaksanaan pilkada dan pemilu,” sebut Zainal.
Pasinta adalah singkatan dari Satuan Tugas Peningkatan Partisipasi Pemilih dan Pengawasan Partisipatif.
“Sehingga yang kami tempuh adalah adalah meningkatkan edukasi masyarakat mengenai hak dan kewajiban daam pelaksanaan pemiluh dan pilkada,” ucapnya.
“Yang kedua, meningkatkan peran serta tokoh masyarakat dalam usaha mengajak masyaraat berperan, serta aktif dalam proses pelaksanaan Pemilu dan Pilkada,” harapnya.
“Langkah ketiga adalah memberikan edukasi pendidikan politik, bagi pemilih pemula dalam memahami hak dan kewajibannya dalam proses pemilu dan pilkada,” lanjutnya.
“Konten Metaverse yang akan kami kembangkan adalah melakukan edukasi dan peningkatan partisipasi politik masyarakat dalam prose Pemilu dan Pilakda secara virtual reality di ruang Metaverse,” tegasnya.
Inovasi keempat yang disebutkan adalah Jagaika,akronim dari Jambore Organisasi Kemasyarakatan.
“Isunya adalah terbaca adanya konflik antar organisasi kemasyarakatan. Yang dapat kami lakukan adalah meningkatan pembinaan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan. Kedua, melaksanakan edukasi bagi organisasi kemasyarakatan mengenai ketentuan dan peraturan yang berlaku,” terangnya.
“Ketiga, membuat forum koordinasi dan komunikasi antar organisasi kemasyarakatan. Yang kita bisa kembangkan adalah membuat forum Jambore secara virtual reality di ruang Metaverse,” pungkas pria yang akrab disapa Pak Enal ini.
Editor: K. Azis