PELAKITA.ID – Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin kerja sama dengan Mahkamah Konstitusi menyelenggarakan Lokakarya “Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Konstitusi”.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita secara luring terbatas dengan penerapan protokol Covid-19 di Ruang Video Conference FH Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Rabu (27/10).
Mengawali kegiatan, Dekan FH Unhas Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum., menyampaikan rasa senang dan bangga karena FH Unhas selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan MK yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi penting sebagai salah satu upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang konstitusi.
“MK terus melakukan upaya peningkatan pemahaman, baik yang dilakukan secara langsung dengan bertemu masyarakat atau kegiatan pendukung lainnya. Satu kehormatan bagi FH yang terus mendapatkan kepercayaan MK dalam berbagai kegiatan kolaboratif untuk kemaslahatan masyarakat,” jelas Prof. Farida.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Biro Humas dan Protokoler MK, Heru Setiawan. Dalam sambutannya, beliau mengatakan MK terus bergerak dan optimis menghadirkan masyarakat yang mengerti dan paham tentang konstitusi, karena kesadaran akan pemahaman konstitusi sangat penting.
Dirinya menyatakan satu kesimpulan bahwa desa adalah gambaran Indonesia. Komitmen ini salah satunya terlihat sejak 12 tahun lalu, dimana MK mencanangkan desa konstitusi pertama yang terletak di Galesong, Kabupaten Takalar.
Lebih lanjut, Heru menambahkan MK banyak menggandeng pihak kementerian yang memiliki tugas dan tanggung jawab atau program pemberdayaan desa yang sejalan untuk peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat desa.
Dalam format lokakarya ini, MK memiliki komitmen untuk terus berkontribusi dan mengakarkan semangat untuk memberdayakan desa secara optimal.
Kegiatan lokakarya tersebut dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (29/10) yang difokuskan di Desa Galesong, Kampung Wasur, Desa Bambang, Nagari Pasia Laweh, Takalar.
Untuk hari pertama, turut hadir Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Sekretaris Daerah Kabupaten Takalar dan beberapa guru besar yang terlibat dalam kegiatan tersebut. (*/mir)