PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin sepakat kerja sama dalam bidang pengembangan rumput laut bersama tiga mitra industri, yaitu: PT. Hakiki Donarta, Java Biocolloid Europa SRL, Italia (Sustainable Biocolloid Srl Italia, Biopolife SRL) dan Barry Callebaut Chocolate Asia Pacific Pte Ltd.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Unhas (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA) dan perwakilan dari para mitra.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 16.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Turut hadir para Ketua Lembaga, Dekan, Direktur dan beberapa jajaran pimpinan lainnya dari Unhas maupun mitra, Rabu (14/07).
Mengawali kegiatan, Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., mengucapkan terima kasih atas kemitraan yang dilakukan. Dirinya menyampaikan apresiasi terhadap pengembangan kerja sama penelitian rumput laut untuk masa depan melalui beberapa program yang akan dikerjakan.
Prof Dwia berharap kolaborasi tersebut dapat segera dilaksanakan dengan hasil yang dapat dirasakan oleh masyarakat umum.
Dalam kemitraan tersebut, akan dilakukan beberapa program kegiatan seperti proyek yang disebut “Rumput Laut untuk Masa Depan yang Lebih Hijau” dengan penelitian tentang rumput laut jenis Asparagopsis yang bermanfaat untuk pakan ternak dan mengurangi emisi gas metana.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Unhas. Banyak hal yang dapat dilakukan bersama dalam kerja sama ini. Hasil dari apa yang dikerjakan dapat menjadi rekomendasi untuk penelitian yang lebih baik dimasa mendatang, ” jelas Prof. Dwia.
Giulio Paravano (Marketing Manager, Java Biocolloid Europe SRL, Italia) mewakili para mitra menyampaikan dalam sambutannya bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri rumput laut dengan daya saing global dari segi kuantitas, jenis dan kualitas.
Dengan potensi budidaya dan keanekaragaman yang tinggi, Indonesia memiliki peluang mengembangkan berbagai jenis produk rumput laut.
Rumput laut dapat mendukung ketahanan pangan, bahkan berkontribusi pada pangan dunia. Kebutuhan rumput laut sebagai sumber protein alternatif sangat potensial untuk dikembangkan. Budidaya rumput laut secara massal juga sekaligus mampu mendukung tingkat kesejahteraan masyarakat.
“Potensi rumput laut Indonesia luar biasa dengan banyak aspek pendukung. Jika keunggulan ini mampu dikelola dengan baik melalui berbagai produk yang dihasilkan, maka saya percaya hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Olehnya itu, perguruan tinggi memiliki peran dalam hal tersebut,” jelas Giulio.
Kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 16.30 Wita. (*/mir)