PELAKITA.ID – Seperti apa bentuk kontribusi perempuan dalam praktik wisata? Kapasitas apa yang mesti disiapkan sehingga mereka bisa menggerakkan usaha yang berbasis alam dan sosial budaya ini?
Untuk menjawab kedua pertanyaan ini, pembaca dapat mengikuti WTIDtalk seri dua yang akan digelar dalam waktu dekat. Adalah Women in Tourism in Indonesia (WTID) yang akan menggelar WTIDtalk bagian dua dengan tema Kapasitas Perempuan dalam Membangun Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia.
WTID merupakan platform pertama di Indonesia yang secara khusus dan intens mengkampanyekan kiprah perempuan dalam sektor pariwisata.
Jika pada seri sebelumnya mengupas Peran Perempuan dalam Pengembangan Sekor Pariwisata di Indonesia yang diselenggarakan dalam bulan Agustus 2020, maka kali ini menggeledah kapasitas perempuan seperti apa yang relevan dan dibutuhkan untuk pariwisata berkelanjutan.
Yang baru dan membanggakan dalam kegiatan ini adalah keterlibatan organisasi Desa Wisata Institue sebagai mitra pelaksana.
Mengapa perempuan jadi sentral dalam tema ini? Mengapa WTID concern dengan tema ini secara khusus? Salah satu pertimbangannya karena sesuai hasil penelitian, perempuan lebih terikat pada alam dan budaya ketimbang laki-laki. Ini menurut Deshinggar dalam tahun 1994 dan dikutip Schelivens pada tahun 2000.
Menurut peneliti itu, keterlibatan perempuan telah meningkatkan preservasi budaya dan lingkungan. seperti pengajaran pada budidaya dan penanaman pohon. Ini terjadi dan berkaitan dengan pemicuan upaya peningkatan kapasitas perempuan yang paralel dengan perkembangan kepariwisataan itu sendiri.
Tentu bukan semata pendapat peneliti itu, di banyak lokasi, gunung, di pedalaman, di pesisir dan pulau-pulau kita membaca begitu banyak perempuan terlibat dalam usaha wisata ini. Mereka eksis dan mewarnai denyut perjalanan kepariwisataan nasional, baik sebelum dan setelah pandemi Covid-19.
Acara ini tentu akan menarik sebab menghadirkan beberapa narasumber kompeten, ‘mengalami’ dan kita semua bisa mengambil saripati inspirasi di baliknya. Acara ini juga merupakan ikhtiar sebagai bagian dari peringatan setahun berdirinya WTID pada 14 September 2020.
Tiga pembicara
Mau tahu siapa pembicara pada WTID Talk seri dua ini ? Acara yang akan digelar pada hari Sabtu, 19 September 2020 ini menghadirkan narasumber Githa Anastasia dari Arborek Dive Center Raja Ampat. Wow, Raja Ampat! Seperti apa pengalaman Githa di ceruk wisata Raja Ampat ini akan dibagikan nanti.
Siapa lagi? Ada Margaretha Subekti dari KSU Labuan Bajo (NTT) serta Baiq Sri Mulya dari Komunitas Perempuan Sembalun Belajar (NTB). Dua perempuan dari Nusa Tenggara ini akan berbagi pengalaman dan pelajaran dari partisipasi mereka serta dimensi kapasitas yang diboyongnya.
Oh ya, acara ini dapat dikuti via platform Zoom dan Youtube dan dimoderatori oleh Erina Sofia Gudono.
Secara spesifik, tujuan acara ini adalah meningkatkan kesadaran bersama tentang tentang pentingnya peran perempuan. Lalu yang kedua adalah bagaimana memotivasi perempuan Indonesia untuk lebih percaya diri, kreatif dan inovatif dalam bidang pariwisata, lalu yang ketiga, mendorong kesetaraan gender melalui pariwisata berkelanjutan.
Keren kan? Yuk pantengin mereka pada pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WIB.