PELAKITA.ID – Innalillahi wa innailaihi rajiun, telah berpulang ke Sang Khalik, Prof. Dr. Ir. H. Sudirman, M.Pi, mantan dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin periode 2005-2009. Prof Sudirman meninggal dunia di ICU Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 22.40 Wita.
Prof Sudirman, akademisi Unhas, lahir di Desa Manyampa, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan pada 12 Desember 1964.
Informasi meninggalnya Prof Sudirman diperoleh dari kabar keluarga, Pak Taufik yang menyebut pakar manajement perikanan tangkap FIKP dan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Sulawesi Selatan tersebut meninggal dunia pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 22.40 WITA di ICU RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Jabatan terakhir Prof Sudirman adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unhas dan Direktur Inovasi Unhas. Pengalamannya sangat luas dan panjang pada riset kelautan dan perikanan terutama manajemen sumber daya perikanan.
Menurut kabar dari keluarga almarhum, Prof Sudirman akan disemayamkan di rumah duka di Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea Blok AB No.2 Makassar dan akan dimakamkan usai shalat ashar hari ini, 14 Agustus 2020.
Pengakuan anak-anak Kelautan
Anak-anak Kelautan Unhas banyak berinteraksi dengan almarhum terutama saat menjabar Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) dan semasa berjalannya Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) sejak tahun 1988.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita atas berpulangnya guru kami. Semoga almarhum Prof Sudirman diberi tempat terbaik di sisi-Nya, diampuni segala dosanya, dan husnul khatimah. Aamiin YRA. Alfatihah Almarhum orang yang sangat baik.,” sebut M. Zulficar Mochtar, S.T, M.Sc alumni Kelautan angkatan 90, ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO), via grup whatsapp Kelautan Unhas.
Sementara menurut Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia DPW Sulawesi Selatan yang juga ketua Bappeda Pangkep, Dr Gaffar, Prof Sudirman adalah salah satu dosen yang dekat dan baik dengan mahasiswa kelautan.
Ketua Ikatan Sarjana Kelautan (ISLA) Unhas, Darwis Ismali, S.T, M.MA menyebut Prof Sudirman bersama Muhammad Saleh – warga Pulau Barrang Lompo, tempat dimana ada Marine Station Unhas – yang meninggal sehari sebelumnya sebagai orang tua selama di kampus dan di Pulau Barrang Lompo, tempat praktik lapang mahasiswa Kelautan Unhas.
“Betul, beliau berdua (Prof Sudirman dan Pak Saleh) orang tua kita di Barrang dan di kampus,” kata Darwis.
“Innalillahi, semoga kebajikannya di alam dunia menjadi penerang alam kuburnya, mendapat ampunan dan rahmat Allah pada perjalanan selanjutnya,” ucap Cahyadi Rasyid, alumni Kelautan Unhas yang juga pernah dididik oleh Prof Sudirman yang kini bekerja di Kementerian Matitim dan Investasi.
Mubarak Azis Malinggi mantan anak didik Prof Sudirman menyebut almarhum sebagai orang tua asuh yang sesunguhnya, yang sebetulnya.
“Saya merasakan kebaikan dan kerendahan hatinya. Beliau betul-betul memposisikan dirinya sebagai orang tua asuh mahasiswa saat menjabat sebagai dekan,” aku Barak Malinggi, alumni Kelautan Unhas angkatan 2004.
Sementara itu, pengurus KAHMI Pusat, Awaluddin, mengakui bahwa dia dan beberapa mantan mahasiswa Kelautan masih ingat bagaimana Prof Sudirman mendampingi mahasiswa Kelautan saat studi banding ke berbagai kampus Kelautan di Jawa.
“Dalam interaksi dengan almarhum, selalu ada solusi dan memberikan yang terbaik buat pergerakan anak Kelautan. Selamat jalan Prof Sudi,” ucap alumni Kelautan Unhas angkatan 89 ini.
Kamaruddin Azis, alumni Kelautan Unhas angkatan 89 mengaku terakhir kali melihat Prof Sudirman saat mengikuti pertemuan di Kantor DPRD Sulsel pada pembahasan RPJMD Sulsel, dia menyebut Prof Sudirman sebagai sosok yang selalu rendah hati. “Beliau sangat perhatian, rendah hati dan akrab dengan mahasiswa dan alumni Kelautan,” katanya.