PELAKITA.ID – Pada bulan Agustus 2019 tahun lalu, saat aksi Menghadap Laut sedang masif di penjuru Nusantara, salah satu spot yang menyita perhatian publik adalah Kolaka Utara. Formasi para kaum muda, aktivis LSM, penyelam, ASN hingga aparat penegak hukum berbaris menghadap laut lalu menggelar aksi bersih pantai.
Foto aksi mereka terlihat indah. Dengan latar bukit menghijau, mereka berbaris di pantai, memunguti sampah, lalu menyelam dan mengumpulkan sampah plastik yang berserak di ldasar aut Kolaka Utara.
Lalu siapa di balik aksi tersebut? Siapa atau organisasi apa yang mengambil inisiiatif untuk aksi keren ini? Yuk kita telusuri siapa saja mereka.
“Aksi Menghadap Laut tersebut dimotori oleh Patampanua Diving Club,” kata Herwin ‘Ewieng’ Hawaluddin, sekretaris PDC kepada Pelakita.ID, 11 Agustus 2020.
Menurutnya, aksi ini merupakan bagian dari komitmen organisasinya untuk menunjukkan kepedulian atas rusaknya ekosistem pesisir termasuk terumbu karang Kolaka Utara karena aktivitas manusia.
“Bersih pantai sebagai bukti bahwa kita perlu menjaga jangan sampai sampah atau limbah kita semua merusak ekosistem laut,” tambahnya.
Tentang PDC
Menurut Ewieng, PDC berdiri awal tahun 2019. Tepatnya 7 Januari 2019 atau bersamaan ulang tahun Kabupaten Kolaka Utara. Relatif baru jika dibandingkan klub-klub selam di Indonesia.
“Mengapa didirkan karena kami melihat perlunya komunitas atau organisasi yang berjuang untuk lingkungan, melalui riset dan advokasi. Dengan menyelam kita dapat berkontribusi lebih banyak untuk itu,” katanya.
Ewieng mengakui kalau di Kolaka Utara illegal atau destructive fishing masih marak. Laut Kolaka Utara yang terbuka secara bertetangga dengan banyak kabupaten pesisir menjadi salah satu pembuka peluang aksi ini. Inilah yang menurutnya perlu penanganan bersama.
“Di Kolaka Utara sebenarnya banyak alat selam seperti scuba tank, BC atau alat selama dasar lainnya terutama milik Pemda tapi jarang dipergunakan. Harapan kita dengan adanya adanya PDC kita bisa ikut kontribusi di situ,” sebut Ewieng.
“Yang masih bagus hanya 4 set. Itu pun milik Dinas Kelautan dan Perikanan tapi kami senang karena ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” jelas Ewieng.
Menurut Ewieng, sejauh ini, di Kolaka Utara, belum ada lembaga yang benar-benar fokus pada isu-isu konservasi dan pengelolaan area terumbu karang yang mengadopsi pendekatan kolaborasi misalnya untuk pariwisata dan perikanan.
“Apalagi setelah kewenangan pengelolaan ditarik ke provinsi. Fungsi pengawasan tidak berjalan. Jadi sudah banyak sekali sekalimi terorisnya,” katanya tertawa. Maksudnya, banyak pelaku destructive fishing yang menggunakan bom dan bius ikan.
“Dua, kami masih kontak ke Satgas terkait kecenderungan destructive fishing ini tapi sekarang tidak lagi,” imbuhnya.
Fokus di Katoi
Organisasi Patampanua Diving Club disingkat PDC diketuai oleh Maimuddin dan berbasis di Desa Ponggiha, Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara.
Sebagian bagian dari visi misi organisasi PDC mempunyai daerah dampingan di sepanjang pesisir Tanjung Tobaku, Desa Tobaku, Kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara.
Dimensi kegiatan mereka berkaitan dengan riset ekosistem terumbu karang, konservasi ekosistem terumbu karang serta memunculkan potensi ekowisata.
“Termasuk menciptakan dan mengembangkan sumber ekonomi alternatif yang berkelanjutan kepada masyarakat pesisir dengan memanfaatkan potensi laut. Kami juga membantu pemerintah mengembangkan sektor pariwisata khususnya wilayah pesisir,” papar Ewieng.
Target PDC untuk sementara adalah di Kecamatan Katoi adalah untuk menjadikan daerah ini sebagai pusat konservasi terumbu karang dengan menumbuhkan dan menciptakan rasa cinta tentang terumbu karang kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kami juga menjadi partner pemerintah dalam merumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan menuju masyarakat madani serta menciptakan kegiatan yang berorientasi pada edukasi pengembangan terumbu karang diseluruh wilayah pesisir Kabupaten Kolaka Utara,” jelas Ewieng yang mengaku tidak punya basic kelautan atau perikanan. Dia adalah Sarjana Hubungan Internasional, Unhas.
Beberapa program telah direncanakan seperti mapping potensi terumbu karang, transplantasi karang, edukasi lingkungan laut kepada kaum muda.
Struktur lengkap kepengurusan PDC terdiri dari Maimuddin sebagai ketua, Herwin ‘Ewieng’ Hawaluddin sebagai sekretaris, Hasdewi Indah, SKM sebagai bendahara dibantu bidang kesekretariatan Salman Lutfi, S.E, Andi Akbar Herman, S.H, M.H bidang Humas, Imran Loran pada bidang konservasi, Dina bidang pembinaan dan prestasi), Nasrullah Saleng bidang kaderisasi dan Hidayat pada bidang pariwisata.
Suka nyelam? Yuk ke Kolaka Utara temui mereka…