PELAKITA.ID – Tim dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bertema “Edukasi Makanan Jajanan Sehat, Halal dan Thoyib sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus Usia Dini”.
Kegiatan digelar di Sekolah Dasar Inpres Parang, Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sabtu, 26/10/2024.
Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Fatmah Afrianty Gobel, SKM., M.Epid., dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI, dengan anggota dr. Asrini Safitri, M.Kes., Sp.GK (K), AIFO-K, dokter ahli gizi klinik yang juga dosen Fakultas Kedokteran UMI, serta Dr. Sumiaty, SKM., M.Kes., ahli gizi dan dosen FKM UMI.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah SD Inpres Parang, Maryam, S.Pd., pengawas sekolah, penyuluh dari Kantor Urusan Agama (KUA) dan para guru SD Inpres Parang turut mendukung acara edukasi ini.
Tujuan utama program ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa, pengelola kantin sekolah dengan melibatkan tenaga pengajar mengenai pentingnya memilih jajanan sehat, halal, dan thoyib guna mencegah risiko diabetes melitus pada usia dini.
Dalam sambutannya, Dr. Fatmah Afrianty Gobel menjelaskan pentingnya pengenalan jajanan sehat bagi anak-anak sekolah dasar.
“Dengan mengenalkan makanan sehat sejak dini, kita berupaya mengurangi risiko penyakit diabetes yang kini mulai meningkat pada usia muda. Harapan kami, siswa SD Inpres Parang dapat memahami dan menerapkan kebiasaan konsumsi jajanan yang lebih sehat, bersih, dan sesuai dengan prinsip halal dan thoyib,” ujarnya.
Beliau menjelaskan pentingnya menghindari jajanan tinggi gula dan rendah nutrisi, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
Dr. Sumiaty turut serta dalam memberikan pemahaman mengenai gizi seimbang, khususnya mengenai jajanan sehat yang dapat mendukung pertumbuhan anak secara optimal.
Selain itu, para siswa disuguhi penayangan video edukasi terkait makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan.
Maryam, S.Pd., Kepala Sekolah SD Inpres Parang, menyampaikan apresiasinya kepada tim dosen UMI atas perhatian dan edukasi yang diberikan kepada para siswa, pengelola kantin dan tenaga pendidik di sekolahnya.
“Edukasi ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama bagi siswa yang sering jajan di lingkungan sekolah. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal dalam pembentukan pola makan sehat bagi anak-anak kami,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung interaktif, dengan para siswa yang antusias mengikuti sesi edukasi dan penayangan video edukatif untuk memperdalam pemahaman tentang jajanan sehat.
Selain itu, sesi tanya jawab dengan penyuluh dari KUA memberikan wawasan tambahan tentang standar kehalalan makanan, yang menambah pemahaman para siswa mengenai pentingnya memilih jajanan yang tidak hanya sehat, tetapi juga halal.
Tim dosen UMI berharap kegiatan ini dapat membentuk kebiasaan konsumsi jajanan yang lebih baik dan mendukung upaya pencegahan diabetes melitus sejak usia dini.
Edukasi ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi guru dan pihak pengelola kantin sekolah, sehingga dapat mewujudkan lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan generasi muda.
Kegiatan ini juga melibatkan 26 orang mahasiswa peminatan epidemiologi FKM UMI, dan satu orang mahasiswa S2 Kesmas PPS UMI, yang mendampingi siswa dalam pengisian kuesioner pre dan post test melalui aplikasi menggunakan smartphone.
Redaksi