PELAKITA.ID – Sekolah Politik Perempuan MAUPE Maros menggelar lokakarya dan pelatihan Strategic Planning.
Kegiatan berlangsung di Gedung DIklat Maros Sekolah Pendidikan Politik Perempuan MAUPE Maros, 6/6/2024.
Sekolah informal yang didirikan pada tahun 2013 lalu tersebut digagas menjadi wadah peningkatan kapasitas bagi perempuan Maros yang ingin mengambil bagian untuk mendorong kebijakan yang berpihak kepada isu-isu perempuan dan anak.
Direktur Yayasan MAUPE Agusnawati mengatakan saat melaporkan kegiatan ini bahwa SPPM sejak didirikan telah melahirkan alumni kurang lebih 500 orang.
“Alunni itu, baik SPPM tingkat dasar maupun SPPM tingkat Lanjutan. SPPM terus melakukan kaderisasi baik melalui kerjasama lembaga Internasional seperti TIFA Foundation, Yayasan BaKTI maupun dengan pemerintah daerah khususnya Kabupaten Maros,” jelas perempuan yang akrab disapa Una ini.
Kepala DP3A Dalduk KB Kabupaten Maros yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Andi Rasmawati saat menyampaikan sambutannya.
“Pemerintah Kabupaten Maros saat ini sedang konsen untuk mengatasi isu stunting yang angkanya lagi naik di Kabupaten Maros, kami berharap Kader atau alumni SPPM ini yang tersebar di seluruh desa dapat mengambil peran untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah strategis agar angka stunting dapat menurun,” ucapnya.
“Selain itu jika ada perempuan mengalami gangguan psikologi karena berbagai faktor baik karena faktor keluarga maupun pekerjaan maka kita bisa melakukan terapi psikologi,” kata dia.
Kegiatan Strategic Planning dimana ketua panitia sekaligus Kepala sekolah SPPM Yunita memastikan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik berkat dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah Kabupaten Maros antara lain sumber pendanaan dan gedung diklat.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Andi Irdan AB, Andi Nur Imran dan Jumardi Lanta tersebut, para alumni telah merumuskan visi SPPM Berdaya Saing tahun 2029.
“Melalui visi tersebut para alumni menyusun strategi apa yang harus dilakukan oleh SPPM agar visi tersebut dapat diwujudkan bersama,” jelas Andi Nur Imran.
Sebanyak 25 peserta yang merupakan alumni SPPM Lanjutan tersebut umumnya ibu-ibu rumah tangga yang dulunya hanya mengambil peran di wilayah domestik.
Sekarang ini mereka sudah banyak peran di wilayah publik, yakni berpartisipasi aktif pada kegiatan Musrenbang termasuk Musrenbang Perempuan dan Anak, mendorong kebijakan perlindungan perempuan dan anak.
“Bahkan saat ini Alumni SPPM sudah ada yang menempati posisi sebagai Kepala Desa, BPD bahkan komisioner KPU Maros,” ungkap Jumardi Lanta.
“Semoga peran-peran alumni SPPM ke depan semakin berkualitas untuk berkontribusi pada kebijakan Pemerintah Daerah dalam pencapaian visi misi Kabupaten Maros,” pungkasnya.
Penulis: Jumardi Lanta