PELAKITA.ID – Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ferdi Mochtar mewakili Wali Kota Makassar dalam menghadiri kegiatan Save Our Earth 2024.
Pada kesempatan itu, Kadis Ferdi ikut aksi tanam pohon sebagai bagian dari upaya menyukseskan pelaksanaan Save Our Earth 2024.
“Kami ikui mendukung perayaan Save Our Earth 2024 dengan menggelar aksi tanam pohon di area Tugu MNEK,” kata Ferdi.
“Kita perlu perlu perluas aksi tanam pohon. Semoga apa yang kita lakukan di MNEK ini bisa menjadi contoh bagi yang lain,” harapnya.
Pemilihan lokasi MNEK sebab spot itu menjadi jejak komitmen Makassar pada kegiatan latihan non-perang yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut (TNI-AL) bersama dengan negara-negara sahabat yang digelar tahun lalu.
Menurut Ferdi, peringatan Hari Bumi 2024 menyerukan gerakan untuk mengakhiri penggunaan plastik sekali pakai serta mencari pengganti plastik itu sendiri.
“Kita perlu bersama mengurangi penggunaan plastik, dikurangi secara bertahap. Kami berharap peringatan Hari Bumi tahun 2024 difokuskan pada ancaman yang ditimbulkan oleh plastik terhadap lingkungan, terutama terhadap keberlangsungan planet bumi,” kata dia.
Perayaan Save Our Earth 2024 ini juga mendapat dukungan dari Projo Sulsel.
Ketua Projo Sulsel Erwin Niniala memberi apresiasi atas komitmen Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup yang terus merawat tumbuh kembangnya pohon dalam kota.
“Kami di Projo Sulsel harus ikut ambil bagian dalam meluaskan semangat tanam pohon ini. Pada meomentum Save Our Earth 2024 ini kami menyerukan agar semakin banyak pihak yang peduli dengan pohon di sekitar kita,” ujar Erwin.
Sejarah Hari Bumi Diperingati 22 April
Berdasarkan sejarahnya, Hari Bumi pertama kali dicetuskan oleh Hayes selaku ketua dewan Emeritus di tahun 1970 silam.
Pemilihan tanggal 22 April sendiri didasari karena bertepatan dengan hari kerja yang jatuh di antara liburan musim semi dan ujian akhir. Tujuan dipilih tanggal tersebut yakni untuk menarik sebanyak mungkin massa.
Saat itu, produksi plastik global terbilang cukup banyak, meski tidak sebanyak saat ini. Hal itu kemudian menimbulkan kekhawatiran terhadap pencemaran lingkungan.
Tak hanya itu, sifat plastik yang berasal dari berbagai bahan kimia ini, termasuk salah satu produk yang sulit untuk terurai. Akibatnya, semakin menumpuknya sampah plastik akan menjadi masalah bagi lingkungan.
Di samping sifat plastik yang membahayakan itu, sebagian besar sampah plastik maupun plastik dari dulu sampai sekarang masih banyak yang belum didaur ulang.
Atas dasar itulah kemudian Hari Bumi dilahirkan sebagai pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan bumi, serta meminimalisir penggunaan plastik yang berpotensi membahayakan lingkungan.
Sebagai infotmasi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar menyampaikan bahwa luas ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Makassar terus mengalami kenaikan dalam kurun waktu setahun.
“Tahun 2023 kita mendapat informasi naiknya 1,48 persen dari jumlah sebelumnya yaitu 7,59 perseb. Total, RTH Makassar saat ini 9,07 persen atau 1.603,85 hektare,”: kata dia.
Tanggung Jawab Pemkot
Ferdi Mochtar menyebut ada sejumlah cara yang bisa ditempuh terkait Perayaan Hari Bumi Tahun 2024
“Misalnya bagiaman kita menggelar kegiatan bersih-bersih di komunitas dan lingkungan. Langkah ini menjadi salah satu langkah paling sederhana dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman,” kata dia.
“Lalu melakukan reboisasi atau menanam tanaman. Ini merupakan solusi bagi suatu lingkungan yang terkena berbagai pencemaran baik disebabkan oleh sampah plastik maupun lainnya,” tambahnya.
“Penanaman tanaman seperti ini juga dapat memperbaiki ekosistem di sekitar. Terlebih tanaman sendiri memiliki kebermanfaat dalam menangkal pencemaran gas emisi serta memperbanyak produksi oksigen agar udara selalu terbaharui,” ujar dia.
Dia juga menyebut perlu memberiikan edukasi soal pentingnya Hari Bumi
“Edukasi tentang Hari Bumi menjadi salah satu bukti nyata andil dalam gerakan menyelamatkan keberlangsungan kehidupan di planet bumi,” pungkasnya.
Editor: DN