Saya berharap situs Balla Barakkaka ri Galesong bisa.menjadi salah satu kawasan atau situs budaya dalam bingkai geopark Takalar yang kami rekomendasikan ke.Pemkab Takalar yang dapat juga meng-cover situs alam.
M. Sapri Pamulu
GALESONG, PELAKITA.ID – Prof Aminuddin Salle, founder Rumah Kebudayaan Balla Barakkaka ri Galesong mendapat kunjungan istimewa dari Muhammad Sapri Pamulu, Ph.D, (9/1/2022)
Sapri adalah Direktur Utama Indah Karya (BUMN) dan merupakan generasi keturunan Puatta La Patau Matanna Tikka Raja Bone XVI.
Dia pula sebagai salah satu penggagas Pertemuan Akbar Sedunia Wijanna Puatta La Patau Matanna Tikka Sultan Alimuddin Idris Matinroe ri Naga Uleng Mangkau (Raja) Bone XVI dua tahun lalu.
Sambutan Karaeng Patoto
“Mereka datang bersamaan pada saat kami briefing dengan pengelola Sekolah Adat dan Konstitusi BBrG,” kata Aminuddin Salle yang bergelar Karaeng Patoto dari garis keturunan Raja Galesong ini.
“Kepada rombongan ini kami tunjukkan karya-karya kecil kami sekaligus motivasi kami dalam berbuat,” ujarnya.
Disampaikan adanya keprihatinan akan banyaknya penyimpangan seperti berbohong, curang, mengotori lingkungan, menjadi perhatian kami sejak dahulu.
“Sudah amat sulit memberantasnya tetapi kami tetap optimistik bahwa berdasarkan nilai-nilai luhur dengan memulai dari bawah, dari desa dan anak-anak, remaja, setidaknya dapat mengantisipasi keadaan yang jelek masa mendatang,” tambahnya.
“Bentuk konkret yang kami tawarkan adalah sekolah, sekolah non-formal yang dalam praktik pelaksanaannya tidak seperti sekolah pada biasanya,” jelasnya.
“Keseluruhan kegiatan pembelajaran ini diharapkan menyibukkan pesertanya terutama yang berdomisili di sekitar BBrG dalam kegiatan positif, menjauhi kesibukan yang tak bermanfaat,” jelas Karaeng Patoto kepada Sapri Pamulu.
“Dasar dari semua pendidikan yang kami tawarkan adalah mengasah rasa malu (ᨔᨗᨑᨗ) dalam arti merasa sangat malu berbuat menyimpang dari kearifan leluhur, dan merasa sangat malu kalau tak mampu berbuat kebaikan yang terus menerus (ᨅᨑᨀ),” terangnya.
Disampaikan pula bentuk bukungan pemerintah, Mahkamah Konstitusi RI, pemerintah daerah, PLN, TASPEN telah ditunjukkan secara nyata. Kunjungan dari luar negeri: Amerika, Jepang, Australia, Dua belas Negara Sahabat, Belanda.
“Semoga karya-karya kecil kami sekeluarga dapat memberikan sedikit kontribusi pada keadaan yang lebih baik,” ucapnya.
Tanggapan Sapri Pamulu
“Salut atas upaya pemajuan kebudayaan yang diinisiasi beliau, mulai dari upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan,” puji Sapri Pamuli.
Menurutnya, ini merupakan warisan berharga Karaeng Patoto bagi Takalar secara khususnya dan generasi penerus.
“Sebagaimana kita ketahui Takalar juga merupakan salah titik awal tonggak sejarah dan kebudayaan di Sulsel, termasuk sejarah awal penyebaran Islam,” ujar Sapri.
Terkait inisiatif Sekolah Adat dan Konstititusi itu salah satu pendiri IKATEK Unhas ini memberi pujian.
“Karaeng Patoto Luar biasa, selain kreatif juga sudah canggih dalam berliterasi, contohnya dengan memindai QR Code saja kita akan mendapat informasi detail dari berbagai obyek dan berbagai pesan yang disampaikan dalam dalam berbagai spot di situs ini,” ujarnya.
“Saya berharap situs Balla Barakkaka ri Galesong bisa.menjadi salah satu kawasan atau situs budaya dalam bingkai geopark Takalar yang kami rekomendasikan ke.Pemkab Takalar yang dapat juga meng-cover situs alam,” jelas Sapri.
Harapannya, lanjut Sapri, adalah untuk kegiatan pariwisata dan industri kreatif dengan melibatkan masyarakat.
“Kalau itu berjalan baik, maka akan dapat menjadi ikon ekonomi kerumunan yang digagas pak Pj Bupati,” terang Sapri yang merupakan kawan dekat Pj Bupati Takalar yang baru dilantik, Aswad Setiawan, Ph.D.
Editor: K. Azis