Unhas kukuhkan dua Guru Besar Arsitektur dan Manajemen Pemasaran

  • Whatsapp
Prof Triyatni dan Prof Abd Razak Munir

DPRD Makassar

Dari sebuah toilet arsitek bukan hanya berpikir bagaimana toilet tersebut direncanakan dan dibangun tetapi juga bagaimana menggunakan dan memeliharanya.  Prof Triyatni

PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Profesor dalam Bidang Ilmu Perancangan Arsitektur Fakultas Teknik (FT) dan Bidang Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Kegiatan dimulai pukul 09.00 Wita secara luring terbatas di Ruang Senat Akademik Unhas, Lt. 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (22/12/22).

Prosesi pengukuhan dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa., M.Sc., Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik, Dewan Professor, tamu undangan, serta keluarga besar dari kedua professor yang dikukuhkan.

Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, menyampaikan selamat kepada kedua professor yang telah dikukuhkan. Kedua profesor baru Unhas ini mempersembahkan karya terbaiknya dan melalui hasil penelitian yang dilakukan.

“Kita telah mendengarkan pidato pengukuhan oleh kedua guru besar, banyak hal baru yang dipelajari dan dapat menjadi penambahan wawasan pengetahuan bagi pengembangan keilmuan kita,” ucapnya.

“Sehingga melalui proses pengukuhan ini menjadi tantangan baru bagi guru besar Unhas untuk tetap berkontribusi menghasilkan pemikiran baru yang sangat dibutuhan oleh bangsa ini, khususnya dalam membawa Unhas menjadi lebih baik lagi,” jelas Prof. JJ.

Dalam kesempatan tersebut, guru besar yang dikukuhkan adalah:

Prof. Dr. Ir. Triyatni Martosenjoyo, M.Si. Beliau merupakan guru besar Bidang Ilmu Perancangan Arsitektur, dengan nomor keanggotaan 454. Lahir di Ujung Pandang, 29 Juli 1957, dan yang kedua adalah  Prof. Dr. Abdul Razak Munir, SE., M.Si., M.Mktg, C.MP. Merupakan Guru Besar Bidang Manajemen Pemasaran, dengan nomor keanggotaan 455. Lahir di Watansoppeng, 6 Desember 1974.

Sebelumnya, telah dilakukan pidato pengukuhan hasil penelitian dari masing-masing guru besar.

Prof. Dr. Ir. Triyatni Martosenjoyo, M.Si.

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Triyatni memaparkan tentang “Belajar Menjadi Arsitek Melalui Toilet Publik”.

Dijelaskan bahwa Ilmu Perancangan Arsitektur adalah ilmu yang berawal dari tradisi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia akan tempat tinggal dan perlindungan yang secara awam disebut sebagai bangunan tempat aktivitas manusia. Salah satu ruang yang relatif kecil dalam bangunan, yaitu toilet.

“Setelah 40an tahun bekerja sebagai praktisi arsitek dan dosen arsitektur, toilet sering hanya dilihat sebagai suatu yang ditempelkan pada bangunan,” sebut Prof Triyatni.

“Hampir tidak kita jumpai arsitek yang meluangkan waktu memadai dalam pembahasan ruang ini. Situasi yang cukup bagi kita untuk mengambil kesimpulan bahwa toilet bukanlah sesuatu yang dianggap cukup penting dalam desain arsitektur,” jelas Prof. Triyatni.

Dari sebuah toilet arsitek bukan hanya berpikir bagaimana toilet tersebut direncanakan dan dibangun tetapi juga bagaimana menggunakan dan memeliharanya.

Sistem toilet yang sangat rumit mengharuskan seorang arsitek bukan hanya memikirkan bagaimana tampilan visual toilet di atas kertas, tetapi juga harus mempu memikirkan bagaimana sistem-sistem yang tersembunyi di balik penampilan visual tersebut. Memikirkannya sejak toilet tersebut direncanakan, dibangun, digunakan, dipelihara, dan/atau dibangun kembali.

Prof. Dr. Abdul Razak Munir, SE., M.Si., M.Mktg, C.MP

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Abdul Razak memaparkan tentang “Eksplorasi dan Pengembangan konsep-konsep baru untuk meningkatkan kinerja pemasaran Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia: Pendekatan New Concept Building”.

“Topik pidato pengukuhan ini adalah sebagai buah pemikiran saya yang merupakan kristalisasi dari sejumlah hasil riset yang telah saya lakukan berkaitan dengan eksplorasi dan pengembangan konsep-konsep yang mempengaruhui kinerja pemasaran pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia,” kata Prof. Abdul Razak.

UMKM memiliki peran dan sumbangsih yang sangat krusial sebagai tulang punggung dan safeguard perekonomian nasional.

Dalam kenyataanya UMKM masih termarginalisasi dan memiliki posisi yang kuran menguntungkan dalam pasar.

Untuk bisa membuat UMKM naik kelas, penlitian-penelitian yang mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing dan kinerja UMKM khususnya kinerja pemasaran hendaknya terus didorong dan digalakkan.

Kinerja pemasaran akan berpengaruh pada daya saing UMKM yang semakin meningkat dalam jangka panjang dapat mendorong pada meningkatnya daya saing industri nasional, dan pada gilirannya akan memberikan kontribusi positif pada peningkatan posisi daya saing nasional di tingkat internasional.

“Ke depan peta penelitian saya senantiasa mengarah pada ekspolarasi pada pengembangan konsep baru (new concept bilding) dengan melakukan sintesis dari konsep-konsep yang telah matang dalam keilmuan saya dan meminjam dari lintas ilmu lain untuk memungkinjan menemukan dan memgembangkan konsep-konsep yang baru dan berkontribusi teehadap badan ilmu pengetahuan Manajemen Pemasaran,”  jelas Prof. Abdul Razak.

Kegiatan Rapat Paripurna Senat Akademik dalam rangka Upacara Penerimaan Jabatan dua Guru Besar dari Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis berlangsung lancar dan hikmat hingga pukul 11.00 Wita. (*/dhs)

Related posts