Khazanah Kuliner: Tahun keempat Warung Ikan Bakar Rajawali di Poros Jalan Malino

  • Whatsapp
Pelakita.ID bersama pemilik warung Ikan Bakar dan Sup Kepala Ikan Rajawali, H. Azis berlatar belakang warung ikan bakarnya (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Jika anda warga Kota Sungguminasa yang telah tinggal di sekitar Poros Jalan Malino, Jalan Wahid Hasyim atau Sultan Hasanuddin, pasti anda punya kesan bahwa betapa tidak mudahnya mempertahankan usaha kuliner di sekitar area ini.

Disebut demikian sebab sudah banyak sekali contoh usaha warung kopi, kedai nasi, warung coto atau pallubasa yang berdiri namun rontok dalam hitungan bulan.

Waktu berlalu, silih berganti usaha warung kuliner dibuka di radius Sungguminasa – meliputi Pandang-Pandang hingga Jalan Porois Malino.

Nah, belakangan ini suasana stabil mulai nampak pada beberapa warung coto dan pallubasa terutama di sekitar Poros Jalan Malino atau sekitar 1 hingga 2 kilometer ke timur dari jalan itu.

Warung coto dan pallubasa itu eksis sebab membanderol harga murah, antara 6 ribu hingga 7 ribu perporsi. Dengan nasi, kita hanya perlu menyiapkan 10 ribu dan kenyang.

Selain itu, salah satu yang juga saya amati adalah kuliner ikan bakar. Tidak banyak yang bertahan bahkan sekelas formula Sop Saudara pun tak bisa bertahan lama ini.

Namun, ada satu yang tetap survive, bisa meniti hari, pekan, bulan, tahun dan kini telah masuk tahun keempat bertahan di poros Jalan Malino itu. Siapa lagi kalau bukan Warung Ikan Bakar Rajawali.

Suasana di Warung Ikan Bakar dan Sup Kepala Ikan Rajawali Jalan Poros Sungguminasa – Malino (dok: istimewa)

Lokasinya tidak jauh atau sekitar 30 meter di sisi timur SPBU Jalan Poros Malino atau di depan Kantor Lurah Tamarunang.  Siapa sangka pemiliknya adalah pria asal Galesong, tepatnya Kampung Manari, Desa Bontokanang.

“Iye, saya asal Kampung Manari, tinggal di Rajawali Makassar,” kata pria bernama Haji Azis ini dan merupakan alumni SMP PGRI Galesong angkatan 1984.

Saya menjumpai Haji Azis siang itu untuk pertama kali setelah untuk kesekian kalinya memesan ikan bakar Rajawali. Biasanya yang melayani adalah perempuan atau pria muda. Nampaknya istri atau putranya.

Warung Rajawali adalah penyedia Ikan bakar yang saya sebut pas di kantong dan juga punya persediaan sup kepala ikan. Nikmat. Itu kesan saya saat pertama kali menjajal sup kepala ikannya.

“Kami sudah empat tahun di sini. Memang tidak mudah punya pelanggan dalam jumlah besar di sini. Palingan hanya pegawai atau polisi yang tinggal di Aspol atau yang bertugas di Polsek Somba Opu,”  ucap Haji Azis.

Azis menyebut kini, dia merasa telah melewati masa-masa suilit setelah mencoba peruntungan buka warung ikan bakar di Poros Jalan Malino ini.

“Sekarang sudah lumayan banyak langganan, selain polisi, juga warga atau pengunjung yang melintas di poros ini. Ini contohnya,” katanya seraya menunjuk mobil Avanza hitam yang parkir di depan warungnya.

Ada tiga mobil dan dua motor sedang parkir di warung yang ditangani tenaga antara 5 hingga 7 orang ini termasuk Haji Azis.

Ikan-ikan yang dijajakan atau disajikan di warungnya adalah ikan asal Lelong Rajawali atau TPI Rajawali. “Kami ada langganan, sering bawa ikan ke rumah sakit, dan restoran. Tapi kami juga buka usaha ini,” kata pria yang mengaku awalnya sebagai penjual ini.

Menurut Azis, dia memutuskan untuk tidak memberi harga mahal sebab baginya biar murah tetapi orang senang datang itu sudah modal awal yang baik..  Dia belajar dari usahanya yang pernah dijalankan di Jalan Merpati Kota Makassar.

“Usahanya pertama kali di situ, namun kami putuskan pindah ke sini sebab halaman parkir di sana sempit,” ujarnya. “Alhamdulillah ini sudah masuk tahun keempat,,” katanya optimis.

Sepertinya, itulah kunci bagi warung Haji Azis hingga bisa eksis lama di Poros Jalan Malino itu. Haji Azis, tak memanja pelanggan dengan ikan belaka. Dia juga menyiapkan ayam bakar. Sup kepala ikan, sayur paria hingga sayur bening.  Poros Jalan Malino semakin ramai dan warung Rajawali kian mengepakkan sayap bisnisnya.

“Kami juga menyiapkan untuk yang mau pesan paket, kami biasa melayani untuk yang acara kumpul-kumpul, bakar ikan. Kami bisa siapkan jika diminta,” kata Haji Azis.

Siang itu saya memasan ikan bakar kaneke (kakap) corak kuning. yang cukup besar. Ikan bakar kaneke bumbu. Harganya 50 ribu, lengkap dengan sambel.  Dengan harga itu, kami bisa menikmati ikan relatif besar itu untuk tiga orang.

Related posts