PELAKITA.ID – Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan rapat terbatas dalam rangka membahas persetujuan pembukaan Program Studi Bedah Anak sebagai salah satu Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (24/05).
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua MWA Unhas, Prof. Dr. Ir. Ambo Ala, MS. Turut hadir Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., jajaran anggota MWA, Wakil Rektor Bidang Akademik (Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP), Senat Akademik, beberapa Direktur dan Kepala Lembaga, serta Dekan FK beserta Tim Satuan Tugas pembukaan prodi PPDS Bedah Anak.
Mengawali kegiatan, Dekan FK Unhas Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, Sp.PD., KGH., SP.GK., M.Kes., menjelaskan bahwa kehadiran Prodi Bedah Anak merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan SDM yang dibutuhkan masyarakat luas.
Merujuk data, dokter ahli bedah anak hingga 2021 hanya berjumlah 149 orang dengan jumlah masyarakat Indonesia 270 juta jiwa.
“Jumlah dokter ini tentunya tidak cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, proses distribusi tenaga medis ahli bedah anak juga tidak merata. Masih banyak provinsi yang tidak memiliki dokter spesialis anak. Selain itu, institusi yang menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis bedah anak hanya ada di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya yang tentu mempengaruhi rasio jumlah lulusan spesialis yang hanya 4-6 orang setiap tahunnya,” jelas Prof. Haerani.
Lebih lanjut, Prof. Haerani juga mengatakan kesiapan FK dalam menghadirkan Prodi PPDS Ahli Bedah Anak yang akan berada dibawah naungan Departemen Bedah.
Dari aspek sarana prasarana telah tersedia, misalnya RS Unhas maupun RS Wahidin Sudirohusodo sebagai lokasi praktek para mahasiswa. Juga didukung dengan tenaga pendidik yang ahli dibidangnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof. JJ memberikan apresiasi atas komitmen FK Unhas untuk terus mengoptimalkan proses pembelajaran melalui pembukaan prodi yang tentu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Beliau menyakini, FK Unhas telah mempersiapkan berbagai hal untuk mendukung pendirian prodi ahli bedah anak.
“Ini bisa menjadi bagian dari solusi yang ditawarkan Unhas. Dengan komitmen dan kerja sama yang baik, kita harapkan kedepannya prodi ini bisa menjadi salah satu prodi unggulan Unhas, utamanya dalam kaitan dengan pergaulan dan kompetisi secara global,” jelas Prof. JJ.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan terkait kesiapan FK Unhas menghadirkan Prodi Ahli Bedah Anak. Prodi ini hadir dengan tujuan salah satunya menghasilkan dokter spesialis bedah anak yang mampu melaksanakan praktik kedokteran sesuai sistem kesehatan nasional.
Secara umum, cabang ilmu bedah menjadi lebih spesifik sehingga bedah anak berkembang sangat pesat. Seperti ilmu embriologi, tumbuh kembang, cairan dan nutrisi hingga penatalaksanaan hipotermi berkontribusi positif dalam penatalaksanaan pasien bedah anak.
Selain itu, dari aspek pengembangan pembelajaran, FK Unhas telah memiliki berbagai sarana prasarana penunjang untuk mahasiswa maupun dosen.
Setelah mendengarkan saran dan masukan serta pendapat dari seluruh peserta rapat, maka MWA Unhas memberikan persetujuan pembukaan Prodi PPDS Ahli Bedah Anak pada Fakultas Kedokteran (FK). Kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita. (*/mir)