PELAKITA.ID – Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin melalui Program Studi Konservasi Hutan menjalin kerja sama dengan Prakarsa Konservasi Ekologi Regional Sulawesi (PROGRES) dalam Bidang Penelitian dan Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati di Sulawesi.
Kesepakatan kerja sama tertuang melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua Prodi Konservasi Hutan dengan Co-Executive Director PROGRES. Kerja sama ini turut disaksikan oleh Dekan Fakultas Kehutanan Unhas.
Kegiatan penandatanganan berlangsung secara luring terbatas dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19, mulai pukul 09.00 Wita di Ruang Rapat Senat Gedung Lantai 2 Fakultas Kehutanan Unhas, Rabu (2/3).
Kunjungan kerja sama PROGRES yang diwakili Sheherazade selaku Co-Executive Director, disambut langsung oleh Dekan Fakultas Kehutanan Unhas (Dr. A. Mujetahid M., S.Hut., M.P.), didampingi Wakil Dekan Akademik, Riset dan Inovasi (Dr. Risma Illa Maulany, S.Hut., M.NatRest), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan (Dr. Ir. Astuti, S.Hut., M.Si., IPU.), Ketua Program Studi Konservasi Hutan (Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, M.Sc.), Kepala Bagian Tata Usaha (Herlina Salimin, S.Sos., M.M), dan para Kasubag Lingkup Fakultas Kehutanan Unhas.
Mengawali kegiatan, Dekan Fakultas Kehutanan Unhas, Dr. A. Mujetahid M., S.Hut., M.P. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini sangat tepat dilakukan oleh Prodi Konservasi Hutan untuk memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan untuk memperluas kemitraan Fakultas Kehutanan Unhas.
“Prodi Konservasi Hutan merupakan prodi baru. Namun sebelum menjadi prodi, Laboratorium Konservasi dan Sumber Daya Ekowisata telah banyak melakukan kerja sama. Saya berharap kerja sama ini memberikan kontribusi besar terhadap kinerja Fakultas Kehutanan dan Universitas Hasanuddin”, jelas. A. Mujetahid.
Lebih lanjut Dekan Fakultas Kehutanan Unhas mengatakan bahwa dirinya berharap prodi Rekayasa Kehutanan dan Prodi Kehutanan bisa menyusul untuk melakukan kerja sama.
Sheherazade selaku Co-Executive Director PROGRES pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa PROGRES merupakan organisasi penelitian dan konservasi biodiversitas yang mulai berdiri sejak tahun 2018 dengan cakupan pulau Sulawesi. Basis lembaga ini berada di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah.
PROGRES memiliki dua pendekatan, yaitu pendekatan berbasis sains, dengan memprioritaskan penelitian dan jasa pengabdian yang bisa dipertanggungjawabkan, dan pendekatan berbasis masyarakat.
PROGRES juga memiliki 4 komponen utama yaitu Penelitian, Peningkatan Kapasitas (termasuk dalam hal keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi peneliti bidang konservasi yang kompeten), Edukasi Konservasi dan Program yang melibatkan masyarakat untuk menjadi peneliti.
“Saya sangat senang bisa disambut baik untuk mendukung penelitian pada Prodi Konservasi Hutan. Program PROGRES hanya ada di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara sehingga melalui kerja sama ini kami bisa mengeksplorasi penelitian bidang konservasi”, jelas Sheherazade. (*/fhut/dhs).
