Tim Pengabdi FKM UMI tingkatkan kapasitas Pendamping-Penjangkau Lapangan Penyakit Menular Seksual di Makassar

  • Whatsapp
Narasumber dan peserta pelatihan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Pendamping/Penjangkau Lapangan Penyakit Menular Seksual (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA. ID – Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui kegiatan pelatihan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Pendamping/Penjangkau Lapangan Penyakit Menular Seksual Di Kota Makassar telah dilaksanakan di Hotel Alden Makassar dari tanggal 16 hingga 17 Desember 2021.

Kegiatan PkM ini dilakukan oleh Tim Pengabdi yang terdiri dari Dr. Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes, Dr. Andi Asrina, SKM., M.Kes dan Dr. Yusriani, SKM., M.Kes serta mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia yang bermitra Yayasan Gaya Celebes Kota Makassar yang diketuai Drs. Andi Akbar Halim, M.Kes.

Menurut Dr. Fairus Prihatin Idris, SKM, salah satu anggota tim pengabdi, kegiatan ini merupakan bagian dari Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan MBKM dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2021.

Read More

Narasumber, panitia dan peserta pelatihan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Pendamping/Penjangkau Lapangan Penyakit Menular Seksual (dok: istimewa)

Kegiatan yang diikuti oleh 25 Pendamping Lapangan yang dinaungi oleh YGC Makasaar dilatari penelitian sebelumnya pada tahun 2019 mengenai perilaku seksual berisiko pada populasi berisiko atau yang rentan terinfeksi penyakit menular seksual.

Hari pertama adalah pemaparan materi mengenai visualisasi dan perkembangan Infeksi Menular Seksual Di Indonesia termasuk Kota Makassar yang dibawakan oleh Drs. Andi Akbar Halim, M.Kes. Andi Akbar yang telah berpengalaman menjadi fasilitator dan mentor dalam penanganan isu-isu infeksi menular seksual sejak tahun 90-an di Sulawesi Selatan.

Andi Akbar menjelaskan bahwa peningkatan IMS termasuk HIV semakin memprihatinkan sehingga diharapkan para Penjangkau Lapangan dapat mengefektifkan komunikasi secara persuasif kepada kelompok sasaran.

Materi lain yang juga disampaikan adalah mengenal bentuk komunikasi perubahan perilaku yang harus dimiliki oleh Penjangkau Lapangan.

“Harapannya agar mereka bisa mengaplikasikan kemampuan yang harus dimiliki dalam berkomunikasi agar sasaran yang berisiko secara sukarela melakukan pencegahan IMS, testing dan konseling,” kata Dr. Fairus Prihatin Idris, SKM dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.

“Begitupun dengan pentingnya penyebarluasan melaui platform desain media yang dilakukan agar pesan-pesan positif terkait IMS dapat tersampaikan kepada masyarakat luas,” imbuhnya.

Para peserta antusias mengikuti pelatihan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Pendamping/Penjangkau Lapangan Penyakit Menular Seksual (dok: istimewa)

Pada kari kedua pelatihan dilakukan praktik pendampingan komunikasi perubahan perilaku untuk menilai kemampuan para Penjangkau Lapangan YGC Kota Makassar. Praktik ini diharapkan melengkapi kompetensi peserta setelah mendapat materi kelas.

“Respon positif didapatkan dari mitra terkait kegiatan Pk Mini dan berharap ada keberlanjutan pada kegiatan berikutnya,” kunci Dr. Fairus.

 

Editor: K. Azis

Related posts