PELAKITA.ID – Di organisasi IKA Smansa Makassar, saya mengenal keduanya sejak tahun 2009 awal. Saat itu, sosok ujung kanan ini sebagai Wakil Gubernur Sulsel. Saya sedang bekerja di JICA CD Project dan berkantor di Bappeda Sulsel sehingga sangat mudah menemuinya.
Beberapa kawan alumni Smansa 89 Makassar mengajak saya untuk ikut menemuinya di lantai dua, di kantornya di Jalan Urip Sumoharjo demi melaporkan persiapan pelaksanaan reuni pertama Smansa 89.
Dari pertemuan itulah kami kemudian intens bertemu dan atas dukungan kedua sosok andalan ini, reuni IKA Smansa 89 Makassar terlaksana bulan September 2009 berjalan sukses dan membanggakan.
Pendek cerita, setelah itu, komunikasi dan relasi dengan mereka semakin konkret dan jadi akrab. Apalagi dengan pemuda yang di tengah ini.
“Sama kak Anas, kami giat berbagi kabar, kalau beritanya, saya posting di pelakita.ID,” kataku ke Kanda AAN. Dia mengangguk. Saya kira dia tersenyum meski mengenakan masker.
Semalam saya menyaksikan betapa keduanya dengan sabar duduk di kursi undangan pada acara Reuni 40 Tahun Smansa 89 Makassar. Saya menyebut mereka ‘sahabat sejati sepenanggungan’.
Kanda AAN, begitu sapaannya dengan takzim mengikuti acara, duduk di antara Kanda Anas dan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Kanda AAN sangat sabar, meski beberapa peserta menyenggolnya tanpa sengaja saat menikmati sesi foto. Saya memperhatikannya.
Dia tetap duduk di situ hingga acara jelang selesai. Saya bilang ke Mheida dan Ketua CL, segera ke kursi bagian depan, temui keduanya. Meski ada Kanda Anas, yang juga tetap setiap menemani, saya berharap dua kawan saya itu datang menyapa dan kalau perlu foto bersama.
Begitulah. Saya melihat sisi lain dari kebersamaan yamg indah alumni Smansa 81 yang sedang berbahagia dia 40 tahun reuni mereka.
Saya melihat betapa kami sebagai yunior merasa bahagia saat melihat yang lebih tua meneguk gairah kebersamaan di usia yang tak lagi muda.
Acara yang berlangsung meriah dan disertai gelak tawa penuh kasih sayang itu, rasanya perlu dikenang dan dibagikan sebagai inspirasi untuk yang lain. Bahwa kebersamaan, persahabatan, solidaritas harus terus dirawat di tengah situasi yang kian tak pasti ini.
Melihat dua andalan saya datang dan kompak, bertahan, takzim di acara reuni angkatan 81 itu, semakin saya yakin bahwa solidaritas Smansa Makassar adalah yang paling kuat dan keren di dunia. Tsah!
Penulis: K. Azis