PELAKITA.ID – Tim KKN Tematik MBKM Desa Pattinoang menggelar sosialisasi teknik aquaponik di Desa Pattinoang, Galesong, Takalar, Selasa, 9/11/2021.
Tim tersebut terdiri dari koordinator desa Asti Ananda dengan anggota Suparman, Nursastia Ningsih, Mabdaul Ikhsan, Sri Yulianti Syam, Mirnani, Asmawati, Nur Asmirani, Isma Hasmita, Nurul Sakiah, Andi Gujong Rusli serta Ahdawati Herlan.
Sementara Dr. Jumiati, S.P., M.M sebagai dosen pembimbing lapangan yang mengarahkan setiap program kerja.
Koordinator tim KKN Temarik MBKM Desa Pattinoang, Asti menjelaskan bahwa aquaponik adalah sistem budidaya ikan (aquakultur) dan tanaman (hidroponik) yang disatukan dalam sebuah ekosistem yang resirkulasi atau saling menguntungkan.
“Ini menggunakan bakteri alami untuk mengubah kotoran sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman. Dengan kata lain aquaponik adalah sistem dimana tanaman dan ikan tumbuh bersama,” jelas Asti.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada (Selasa, 26 Oktober 2021) yang bertempat di Dusun Pattinoang, Desa Pattinoang, Kecamatan Galesong.
“Pada saat pelaksanaan pembuatan Aquaponik masyarakat sangat berantusias untuk melihat kegiatan tersebut karena pertama kalinya Aquaponik diperkenalkan di Desa Pattinoang khususnya di Dusun Pattinoang,” sebut Asti.
Sebanyak 15 orang dari dalam Desa Pattinoang menjadi peserta kegiatan iini.
Menurut Dr Jumiati, kegiatan ini mendapat respon positif dari warga Desa Pattinoang.
“Masyarakat sangat antusias untuk mempraktikkan atau ingin berbudidaya tanaman dan ikan dalam satu wadah. Sehingga, ini direspon dengan baik oleh KKN Unismuh Makassar dan mereka mengatakan siap untuk mendampingi masyarakat dalam pembuatan aquaponik tersebut,” ucap Dr Jumiati.
Salah satu penanggung jawab kegiatan yaitu Andi Gujong Rusli, menjelaskan bahwa pembuatan aquaponik sangat mudah, murah dan juga ramah lingkungan.
“Jadi, ini sangat cocok untuk dipraktikkan di rumah masing-masing. Kami ingin memperkenalkan teknik budidaya ikan dan tanaman dalam satu wadah. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat dapat melakukan kegiatan produktif seperti budidaya tanaman yang bisa dilakukan di rumah saja,” terangnya.
“Di sisi lain, beberapa jenis tanaman aquaponik memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selanjutnya kami juga akan melakukan pembuatan aquaponik di dusun lain yang ada di Desa Pattinoang,” sebut Andi Gujong.
Menurutnya, masyarakat merasa senang dengan adanya hal baru untuk dipelajari, proses pembuatannya pun sederhana dan tidak mengeluarkan banyak biaya.
Apa yang disampaikan Andi Gujong dibenarkan oleh salah seorang peserta yaitu Daeng Gama.
“Idenya bagus, karena sangat praktis sehingga mudah untuk masyarakat praktikkan di rumah masing-masing dan semoga kegiatannya sukses,” puji Daeng Gama.
Editor: K. Azis