PELAKITA.ID – Sebanyak 11 desa persiapan (Despan) di Takalar telah terbit nomor register untuk jadi desa definitif sejak Oktober 2020.
Kesebelas desa itu adalah Tarang Towayya (Polut), Kale Lantang (Polsel), Kanaeng (Galesong Selatan); Biring Kassi, Maccini Sombala, Sawakong Beba dan Kaballokang Pakkabba (Galesong Utara), Galesong Timur, Tarembang dan Kampung Beru (Galesong) dan Minasa Baji (Kepulauan Tanakeke).
Dengan penambahan 11 desa ini maka Takalar memiliki 87 desa.
Program unggulan Tarembang
Salah satu dari sebelas desa itu adalah Tarembang. Tarembang adalah pemekaran Desa Boddia, Galesong, dan saat ini dipimpin oleh Husan Kahar Daeng Romo. Boddia adalah salah satu desa di Takalar yang terkenal karena potensi perikanan.
“Saya diberi amanah sebagai pejabat Kepala Desa Persiapan Tarembang,” sebutnya kepada Pelakita.ID, (22/12/2020)
Husain mengaku optimis mendorong perubahan di Tarembang setidaknya sebagai pembuka untuk betul-betul siap saat jadi desa defenitif.
Salah satu yang diharapkan saat ini adalah bagaimana dikenal Tarembang sebagai salah satu desa potensial dan dapat membanggakan bagi Takalar.
“Kita promosikan desa ini saja dulu sebagai desa dengan beragam potensi,” harap ASN pada Dinas Kesehatan Takalar ini.
Menurut Husain saat ini, Despan Tarembang sudah punya Rencana Kerja Pembangunan Desa.
“Ada sepuluh, pertama, tersedianya mekanisasi atau pengadaan Alsintan untuk petani agar proses pertanian cepat dan produktif,” sebutnya.
“Yang kedua, tersedianya PAUD, TK, SD dan fasilitas pendidikan lainnya untuk peningkatan IPM Masyarakat,” tambahnya.
Yang ketiga tersedianya sarana kesehatan seperti Pustu/Poskesdes untuk mempercepat dan mendekatkan akses pelayanan pesehatan.
Keempat, pembentukan Karang Taruna, PKK, Kader KAMTIBMAS, Kader Kesehatan dan Pendidikan sebagai wadah peningkatan karakter masyarakat.
Bukan hanya itu, menurut pria yang biasa disapa Daeng Romo ini, program yang juga sangat mendesak adalah pengadaan lampu jalan. “Program kelima kami adalah pengadaan lampu jalan,” tambahnya.
“Keenam, bantuan Sembako dan BLT untuk KK miskin di tengah pandemi, rehab jalan desa untuk akses transportasi perdagangan, delapan, penangkaran bibit unggul. Sembilan, pengadaan tempat sampah, mobil sampah dan penghijauan,” sebut Daeng Romo.
“Yang terahkir, dan lebih utama adalah segera memfasilitasi persiapan agar Tarembang menjadi defeitif,” sebutnya.
Untuk merealisasikan poin kesepuluh ini, Husain berharap Pemdes induk Boddia mengalokasikan anggaran miminal 30 persen.
“Sementara sesuai Perbup semoga Pemkab dapat segera memberikan dana stimulan untuk penyediaan lahan pembangunan kantor desa dan sarana prasarana terkait,” harapnya.
Meski demikian Husain tetap menaruh harapan besar agar beberapa perguruan tinggi di di Sulawesi Selatan maupun nasional dapat menjadi bagian dalam membangun Despan Tarembang.
“Semoga bisa berkolaborasi, memajukan kesejahteraan masyarakat dan ikut menata Despan Tarembang,” ucapnya.
Beberapa kegiatan yang bisa dikolaborasikan seperti pengelolaan data desa, pengembangan sistem perencanaan terpadu dan digital, pendampingan usaha pertanian, peternakan hingga pengolahan hasil perikanan sebab banyak pula warga Tarembang sebagai nelayan patorani hingga nelayan pemancing.
“Termasuk pelatihan-pelatihan teknis dan manajerial bagi kelompok masyarakat dan pemuda. Mohon diinfokan ke jaringan perguruan tinggi semoga ada yang bisa KKN atau praktik lapang di Tarembang,” pungkasnya.
Editor: K. Azis