PELAKITA.ID – Dalam dunia kerja, langkah pengawasan ketenagakerjaan adalah salah satu bagian penting. Disebut penting karena di situlah sejatinya negara harus hadir. Hadir untuk mengintervensi melalui kepastian proses, pencegahan hingga penindakan.
Langkah tersebut mencakup semua aspek, rinci dan sistematis. Inilah hakikat hadirnya negara maupun mitra strategis lainnya pada isu-isu ketenagakerjaan dan perlindungan hukum.
Lalu apa saja cakupan langlah-langkah tersebut tersebut? Bisa pada aspek hubungan industrial atau relasi antara produktivitas pekerja dan input yang disiapkan perusahaan. Kepastian upah , kondisi kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, serta isu-isu yang terkait dengan jaminan sosial.
Salah satu lapangan pekerjaan yang tersedia dan banyak menyita perhatian publik belakangan adalah usaha perikanan. Disebut menyita perhatian karena kondisi awak kapal perikanan di dalam dan luar negeri saat ini masih memprihatinkan. Banyaknya kasus kecelakan hingga kematian pekerja kapal perikanan merupakan warning untuk menyegerakan adviokasi dan perlindungan awak kapal.
Hal tersebut terjadi karena banyak faktor, bisa jadi karena kurangnya perlindungan terhadap pekerja pada industri perikanan di Indonesia (kapal perikanan dan pabrik pengolahan ikan).
Beberapa gambaran yang ditemukan DFW Indonesia sejauh ini melalui program SAFE Seas adalah proses perekrutan AKP atau ABK yang sarat tipu daya, human trafficking/force labour, eksploitasi pekerja, gaji rendah, overtime, dan kondisi/lingkungan kerja tidak layak.
Nah, pada diskusi yang digelar oleh DFW Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Plan International Indonesia ini, akan dibincangkan seperti apa potret atau realitas, peluang kerjasama dan bagaimana langkah atau jalan menuju terlaksananya inpskesi ketenagakerjaan di Indonesia untuk memastikan bahwa fungsi monitoring dan evaluasi bisa berjalan secara efektif.
Beberapa narasumber yang diharapkan ikut adalah Goernaryo, Direktur Kapal dan Alat Tangkap Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ghazmahandi, Dkrektur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenaker (dalam konfirmasi) Lusiani Julia, senior program officer ILO Indonesia, Janti Djuari Ketua Asosiasi Pole & Line and Handline Indonesia.
Sebagai moderator adalah Abdi Suhufan, Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch Indonesia.
Berminat untuk hadir? Daftar di sini: http://bit.ly/Joininspeksi
Sumber: DFW Indonesia