Hendriati Sabir Akan Purna Tugas di SD Negeri Borong Makassar Setelah Mengabdi 41 Tahun Sebagai Pendidik

  • Whatsapp
Hendriati Sabir Akan Purna Tugas di SD Negeri Borong Makassar Setelah Mengabdi 41 Tahun Sebagai Pendidik (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

 

PELAKITA.ID – Bertepatan dengan momen peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96, pada 28 Oktober 2024 ini, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, akan memasuki purna tugas.

Hendriati Sabir lahir 60 tahun lalu di Pangkajene, Kabupaten Sidrap, tepatnya pada 28 Oktober 1964

Alumni Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN), tahun 1983, ini menerima SK pertamanya sebagai guru pada tanggal 1 Juni 1983, dan ditempatkan di SD Negeri 29 Kota Parepare.

Setelah itu pindah ke SD Negeri 5 di kota yang sama.

Di Parepare, ia kuliah di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah, sekarang Umpar (Universitas Muhammadiyah, Parepare), dan meraih gelar sarjana (Dra) pada tahun 1989. Sedangkan gelar Magister Pendidikan (M.Pd) diraih di Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar, tahun 2011.

Hendriati Sabir menetap di Makassar sejak tahun 1994, dan mengajar di SD Inpres Perumnas Antang II/1, selanjutnya pindah ke SD Unggulan Toddopuli, tahun 1997.

Ketika masih di SD Inpres Perumnas Antang II/1, dia turut membawa sekolahnya sebagai sekolah sehat, dan ikut seleksi guru untuk sekolah unggulan.

Di SD Inpres Unggulan Toddopuli ia diberi motivasi oleh kepala sekolahnya, yang diakui juga sebagai mentornya.

Ia masih ingat kejadian yang kerap membuatnya terharu. Suatu hari, H. Abdullah (alm), kepala sekolahnya itu, berkata kepadanya bahwa semua teman dekat yang seangkatan dengannya sudah menjadi kepala sekolah, mengapa kamu belum.

Hendriati Sabir kemudian ikut seleksi untuk menjadi kepala sekolah, di masa Gubernur Sulawesi Selatan, M. Amin Syam.

Dia ingat betul tahunnya, 2006, pada periode pertama Ilham Arief Sirajuddin menjadi Walikota Makassar.

Tempat tugas pertamanya sebagai kepala sekolah adalah di SD Inpres Tello Baru I/2.

Di sekolah ini, ia mengikuti lomba Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional dengan mempresentasikan best practice yang berjudul, “Pemanfaatan Dana BOS yang Efektif dan Efisien”. Berhasil!

Ia kemudian diberi hadiah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengadakan benchmarking di New Zealand.

Dari SD Inpres Tello Baru I/2, dia kemudian ditempatkan di SD Negeri Borong, setelah terlebih dahulu ikut dalam seleksi lelang jabatan yang diadakan oleh Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.

Pelantikannya sebagai kepala sekolah terbilang unik. Bersama 435 kepala sekolah lainnya, dia dilantik dan diambil sumpahnya di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Tamangapa, Antang, Makassar, pada Selasa 29 Maret 2016. Para kepala sekolah itu terdiri dari 365 SD, 39 SMP, 22 SMA, dan 9 SMK.

Wali kota yang akrab disapa Danny Pomanto itu beralasan, pelantikan dilakukan di TPAS karena dirinya ingin memberi pesan kepala para kepala sekolah bahwa pendidikan itu membuat masyarakat lebih berarti.

TPAS merupakan simbol agar para kepala sekolah merawat dan mengelola sekolahnya dengan baik sehingga sekolah yang dipimpinnya bisa berjalan baik dan menciptakan lulusan yang berprestasi.

Dia berharap semoga para kepala sekolah memberikan yang terbaik bagi kota Makassar.

Wali kota Makassar kemudian mencanangkan 18 Revolusi Pendidikan. Dalam buku “18 Revolusi Pendidikan” yang ditulis oleh Tim Penyusun Dinas Pendidikan Kota Makassar, tahun 2017, disebutkan bahwa 18 Revolusi Pendidikan Kota Makassar merupakan konsep yang visioner, yang bermuara pada nuansa batin dan semangat jiwa perubahan secara mendasar, yang dapat dilakukan secara terencana, terpadu, terintegrasi dan komprehensif pada pembentukan karakter peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab serta bermanfaat bagi masyarakat umum.

Redakasi

Related posts