PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin kembali mendapatkan kabar yang menggembirakan.
Enam orang dosen Unhas, yakni: Prof.Dr. Muhammad Alif K. Sahide, S.Hut., M.Si., Prof.Dr.Eng. Mawardi Bahri, M.Si., Prof.Dr. Dahlang Tahir, M.Si., Prof. Anwar Mallongi, SKM., M.Sc., Ph.D., Prof. Firzan Nainu, S.Si., M.Biomed.Sc., Ph.D dan Prof. Andi Dian Permana, S.Si., M.Si., Ph.D., Apt. masuk pemeringkatan World’s Top 2% Scientist 2024 atau 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia versi Stanford University dan Elsevier BV yang dirilis akhir pekan ini.
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Prof. Suharman Hamzah, PhD., mengatakan berita masuknya 6 dosen dan peneliti Unhas ke daftar 2 persen ilmuwan paling berpengaruh di tahun 2024 ini tentu sangat menggembirakan Unhas dan menunjukkan kinerja riset dan publikasinya terus meningkat.
“Inilah pencapaian terbaik dari kinerja riset dan publikasi selama ini. Kalau tahun-tahun sebelumnya, hanya ada 1 atau 2 orang yang masuk di daftar tersebut,” ungkap Sekretaris LP2M Unhas tersebut kepada Humas Unhas, Senin (23/9).
Prestasi ini, lanjut Prof. Suharman, kian memperkokoh kinerja riset Unhas yang terus menunjukkan hasil dan prestasi menggembirakan.
“Kita sudah dekat-dekat dengan UGM yang tahun ini ada 7 penelitinya yang masuk di daftar tersebut,” ujarnya.
Prof. Alif yang dihubungi secara terpisah mengaku bersyukur atas pencapaian. Demikian pula dengan guru besar termuda Unhas Prof. Andi Dian Permana.
“Syukur alhamdulillah.. pemeringkatan dari Elsevier ini mungkin dilihat dari jumlah publikasi dan konsistensi peneliti terhadap apa yang diteliti,” ungkap Prof. Alif.
Sementara Rektor Unhas Prof.Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc sangat mengapresiasi apa yang telah dicapai keenam dosen Unhas tersebut. “Kita akan mempersiapkan untuk memberikan rekognisi kepada dosen-dosen dan peneliti kami tersebut yang telah mengharumkan nama Unhas,” ujar Prof. JJ.
Pemeringkatan World’s Top 2% Scientist awalnya dipublikasikan Prof. John PA Ioannidis MD., Ph.D., dari Stanford University bersama Jeroan Baas (Elsevier) dan Kevin Boyak (SciTech Strategies).
Daftar itu mengacu pada data dari Elsevier BV, secara umum didasarkan pada jumlah publikasi dan seberapa sering seorang peneliti dijadikan rujukan oleh peneliti lain dari seluruh dunia. OKI, daftar tersebut sering juga disebut sebagai World’s Most Influential Scientists (Ilmuwan paling berpengaruh di dunia).