Tim PKM-PM Aquagrow Mahasiswa Unhas Bantu Warga Tamala’lang Kembangkan Pengolahan Eceng Gondok

  • Whatsapp
Tim Aquagrow PKM-PM Unhas (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID –  Tim Aquagrow adalah kolaborasi sejumlah mahasiswa Unhas yang menawarkan solusi dan kreativitas. Mereka fokus pada PKM-PM atau Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat).

Mereka bersepakat untuk membentuk Aquagrow, satu pendekatan pemberdayaan pemuda non-produktif di Dusun Tamala’lang dengan mengolah Gulma Eichhornia Crassipes menjadi Value Added-Products melalui Pendekatan Meraki.

”Dalam program ini, kami mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair di Dusun Tamala’lang dan telah berlangsung sejak April hingga Agustus 2024,” kata Nurafni Alani, mahasiswa Akuntansi/2023.

Menurut Nurafni, timnya terdiri dari Nurul Mutmainna dari Ilmu Ekonomi 2023). Maulidia Tri Fatma Teknik Lingkungan 2023, Aidil Nasviadi Kimia/2023) dan  Muh Fathir Arif, Kimia 2023.

Sementara sebagai Dosen Pendamping adalah Dr. Wahda S.E.,M.Pd.,M.Si.

Menurut Nurafni, pada program ini pihaknya bermitra dengan pemuda putus sekolah non produktif yang ada di Dusun Tamala’lang.

“Tujuannya untuk mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh eceng gondok Eichhornia crassipes yang banyak tumbuh di permukaan Sungai Jeneberang sehingga mengganggu aktivitas masyarakat,” terangnya.

Aktivitas yang dimaksud yakni transportasi penyeberangan sungai penghubung antara Kabupaten Gowa dengan Kota Makassar.

”Penyebab terganggunya aktivitas ini adalah baling-baling perahu yang tersangkut eceng gondok membuat perahu sulit untuk berlayar dan bahkan menyebabkann terjadinyaa kecelakaan,” jelas Nurafni.

”Karena permasalahan ini, kami dari Tim PKM-PM UNHAS dengan bangga menghadirkan sebuah solusi komprehensif yang berjudul Aquagrow: Pemberdayaan Pemuda Non-Produktif di Dusun Tamala’lang dengan mengolah Gulma Eichhornia Crassipes menjadi Value Added-Products melalui Pendekatan Meraki,” ucapnya lagi.

Program pengabdian yang telah dijalankan oleh tim PKM-PM Unhas dan mitra telah mampu mengatasi mengatasi permasalahan eceng gondok.

”Sehingga, saat ini eceng gondok bukan lagi masalah yang mengganggu aktivitas transportasi perairan di Sungai Jeneberang,” kata dia.

Meraki merupakan pendekatan dengan sepenuh jiwa, kreativitas, dan cinta yang dianggap sesuai dengan kondisi mitra sehingga mitra antusias dan bersemangat dalam menjalankan program,” sebut Maulida Tri, anggota lainnya.

Maulida menyebut, program ini menghasilkan produk berupa pupuk organik padat dan pupuk organik cair dengan bahan baku utama eceng gondok yang selama ini menjadi pengganggu bagi masyarakat Dusun Tamala’lang.

”Program ini telah dilaksanakan selama 3 bulan secara luring di Dusun Tamala’lang bersama 10 pemuda putus sekolah yang non-produktif sebagai mitra,” jelas Aidil, anggota tim.

Dikatakan Aidil, mitra akhirnya mampu secara mandiri mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair dalam jangka panjang serta dapat menciptakan kemandirian ekonomi.

Program pengabdian ini telah dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan utama antara lain, Get-together, Knowledge-share, Gondok Genius Solutions, Fertilize Finest Partner, Packed Perfection and Market Mentor, Formation Fusion Network, dan InnoLaunch Premiere.

Sementara Dr Wahda sebagai dosen pembimbing menilai berdasarkan hasil evaluasi terhadap mitra, tim PKM-PM Aquagrow telah berhasil menjawab permasalahan utama yakni eceng gondok yang sebagai gulma invasive.

“Yang menganggu telah diolah menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair yang memiliki nilai ekonomis dan berpotensi menjadi sumber penghasilan bagi mitra dan terwujudnya kemandirian ekonomi dan produktivitas mitra,” kunci Wahda.

 

Editor: Denun

 

 

Related posts