PELAKITA.ID – Rakernas Ikatek akhirnya ditutup semalam oleh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto di DP Hall, 3/8.
Ketua Panitia Dedy Irfan Bachri bisa bernapas lega. Bendum Sri Asri Wulandari bisa tidur tenang.
Danny, meski mengaku kalah di urusan domino malam itu, alumnus Jurusan Arsietktur Unhas angkatan 81 itu tersenyum lebar,.
Tanda bahwa dia bahagia Rakernas berjalan sukses, menghasilkan rekomendasi dan program kerja.
Dia mengaku senang karena keluarga alumni, Ikatek, atas kepemimpinan The Legend Sapri Andi Pamulu, berhasil menggalang donasi alumni hingga 1 miliar dalam sehari. Gilaaaak!
Tapi penulis tidak ingin perbanyak kata di urusan penggalangan alumni khas Teknik yang aduhai itu.
Ada sisi lain yang mungkin sebagian dari kita anggap ‘angin lalu’.
Apa itu? Inisiatif meriset sebaran dan profesi alumni. Ikatek melakukan itu. Penulis temukan dan lihat manfaatnya.
Jika sebelumnya tawa, canda, suara rebut masih terdengar di arena Rakernas, pria berkacamata, kumis rapi, dan berkulit sawo matang tua itu membuat peserta diam, larut dalam penghayatan.
Ada yang berdecak kagum. Salah satunya, Wakil Rektor 3 Universitas Hasanuddin bidang SDM, Alumni dan Sistim Informasi, Farida Patittingi.
“Kami memang juga melakukan hal sama. Data alumni ini penting sekali,” bisik Farida ke penulis.
Pria yang ‘agak’ gondrong itu bernama Husein ‘Uceng’ Muslimin.
Sungguh, dia tampil memukau dengan pembawaan yang tenang, retorika asik dan yang tak kalah meyakinkan adalah data yang diboyongnya.
Dia bercerita tentang inisiatif yang dilontarkan ketua Sapri Andi Pamulu, Ketua Ikatan Alumni Teknik Unniveritas Hasanuddin tentang perlunya organisais fokus pada data, pada informasi terkait alumni Teknik Unhas.
“Inilah salah satu program yang harus kami prirotaskan, dari data dan informasi, kita bisa melihat sebaran alumni Teknik, profesi dan di mana berdomisi,” serunya di depan ratusan peserta Rapat Kerja Nasional IKA Teknik Unhas di Hotel Aryaduta, Kota Makassar, 3/8/2024.
Sekali lagi, ketenangannya, pemilihan diksi, juga aura optimnisme pada pemanfaatan data dan informasi alumni Unhas menjadi alasan bagi penulis mengapa tulisan ini dibuat.
Uceng menyebut alumni adalah sumber daya yang bisa menjadi kebanggaan, prestasi dan milestone di masa depan jika kita alumni percaya adagium, jargon, quote: Your Network is Your Net Worth. Arti bebasnya, jejaringmu adalah kekayaan netto-mu.
Atas nama pengurus Ikatek, dia menyampaikan jumlah alumni Teknik Unhas per Juli 2024, mencapai 39.668 yang terdiri dari Sarjana S1, S2 dan S3 mencapai 30.551 alumni.
”Sementara D3 dan D4 mencapai 5.036, sedangkan alumni kelas Profesi mencapai 4.101,” sebutnya.
”Sektor konstruksi, energi, tambang, telekomunikasi dan transportasi merupakan latar belakang profesi alumni Teknik Unhas yang paling banyak, atau mencapai 23 persen,” ungkap Husein.
”Sebaran alumni Teknik Unhas ada di seluruh Indonesia dan terbanyak di Sulawesi Selatan mencapai 66 persen sesuai sampling pada 2 ribu alumini,” kata Husein.
”Terbanyak kedua ada di Jakarta lalu Jawa Barat dan Kalimantan Timur,” tambahnya.
Terkait pendataan alumni dan jejaring, Husein menyebut Ikatek akan merilis aplikasi pada 18 Agustus 2024 nanti.
Diungkap sebaran alumni Teknik unhas berdasarkan latar belakng profesi pada 2000 alumni.
”Sektor swasta sebanyak 1061 atau 56 persen, Kementerian dan Lembaga, 308 alumni atau 16 persen, Aparat Sipil Negara ASN 222 atau 12 persen, wiraswasta 178 persen, tenaga pengajar atau praktisi mencapai 122 atau 6 persen,” sebutnya.
Uceng, bagi penulis berhasil tampil memukau dan sukses menggoreng pesan untuk kita semua.
Dia mengingatkan kita berapa besarnya potensi, daya ubah, manfaat untuk kesejahteraan jika jejaring alumni Universitas Hasanuddin bisa dikelola, ditangani dan didekati dengan baik.
Bagi penulis, apa yang disampaikannya itu bukan ujug-ujug atau ‘tiba masa di depan orang banyak lalu lontar ide’. Sebagaimana seringnya orang-orang sebelum kita.
“Kami meriset dua ribuan alumni Teknik Unhas, kami dapat sampaikan hasilnya sebagai berikut,” lanjut Uceng – sosok yang disebut ketua umum Ikatek Sapri Pamulu di Danny Pomanto Hall sebagai ‘ditemukan’.
“Kami temukan dia dari sekian alumni yang saya kira dia punya dedikasi, tenang dan asik orangnya.” Kira-kira begitu yang disampaikan Sapri.
Ada saksinya di situ, ada Sri Asri Wulandari, Utrich ’Indosiar’ Djalle, Marwan Massinai saat kami mengobrol betapa kreatifnya Ikatek menggelar Rakernas kali ini.
Jika demikian adanya, boleh dong ya, kita sebut Sapri Pamulu berhasil sebagai leader yang bisa menemukan alumni lainnya yang menurutnya bisa memahami apa yang diinginkannya: Kolaborasi Teknik untuk Negeri, bahwa tidak ada kegiatan atau program tanpa data yang real, faktual dan justifed.
Sapri bilang, data ini dimana-mana kita bilang sangat dibutuhkan. ”Tapi siapa yang mau ambil inisiatif pada level seperti IKA Fakultas untuk setidaknya buat sampling, riset kecil-kecilan?” Mauki bilang begitu toh kak Sapri?
Oh iya, saya lupa-lupa ingat, apakah Uceng yang ini alumni Mesin atau Sipil seperti ketuanya.
Sosodara, silessureng, saribattang malabbirikku, apa kabar IKA-IKA Fakultas-ta?
Kalau belum ada kegiatan minimal tracing alumni seperti Ikatek, anumo pale, musyawarah besar atau rapat evaluasi kepengurusanmo dulu.
Kan kita sudah koar-koar di mana-mana, alumni untuk kemajuan bangsa dan pride profesi, bukan?
Berat? Anumo pale, apakah antumae kulle nitunu-tunu? Punna tena juku tembang manna maironya nilangga-langga.
Denun | 4/8 Tamarunang