PELAKITA.ID – Makassar rupanya bisa menjadi inspirasi tentang model kolaborasi budidaya ikan nila. Oh ya? Ya dong.
Yang terlibat multi aktor, ada peran anggota DPR RI dari Komisi 4 yaitu Azikin Solthan yang mengawal bantuan via Kementerian Kelautan dna Perikanan.
Lalu ada Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar yang melengkapi kebutuhan aerasi dan capacity building, sosodara!
Tak ketinggalan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar yang memfasilitasi penyediaan solar panel untuk mendukung operasional aerator, tak lagi bergantung pada listrik PLN yang menurut Haji Lukman, ketua kelompok mesti merogph kocek sampai 5 juta per bulan.
Enam solar panel di atas atap bangunan kolam menjadi pemasok energi listriknya, bisa dong ya disebut renewable energy untuk mendukung livelihood warga kota, low carbon city initiative or something like that?
Keren ya gaes?
Haji Lukman yang memulai usaha sejak awal tahun lalu ini bercerita tentang inisiatifnya memulai usaha budidaya nila model kolam bundar karena optimisme dan kecintaan pada usaha ini.
“Saat itu kami mulai dengan sebanyak 3 unit, lalu berkembang menjadi 20 kolam,” katanya saat ditemui Pelakita.ID, 1/8/2024.
Dia bersyukur, lantaran fasilitasi anggota DPR RI. Dia berhasil mendapat dukungan penguatan kapasitas pembudidaya melaui pelatihan on site dan studi banding.
Opik, anggota kelompoknya mengaku dilatih oleh petugas dari Dinas DP2 Makassar, dan dibawa studi banding ke Galesong, Takalar untuk melihat budidaya yang baik.
“Kami juga didatangi orang Dinas, dilatih di sini,” kata Opik.
Sementara Haji Lukman, mengaku semangat karena menurutnya kebutuhan ikan nila tinggi di Makassar dan bahkan akan dipasok ke Morowali dan Papua.
Wow, buyers are ready to grab his production! “Tahun ini, kami targetkan akan ada 40 kolam bundar, diameter 5 meter,” katanya kepada tetamu yang datang.
Jika satu kolam bisa panen 300 kg dalam satu siklus, atau 300 kg x 20 kolam, maka akan diperoleh 6.000 kg ikan nila. Kalau sekilo aja harga 30 ribu, naik lima ekor, maka dia akan dapat 180 Juta dalam satu siklus.
Gilaaaak, cuan cuan cuan!
Saat Pelakita berkunjung, lokasi budidaya Mattoanging 3 disambangi warga Paropo Makassar yang ingin belajar teknik budidaya nila. Keren tawwa!
Kamaruddin Azis, ketua bidang Ekonomi Kreatif Cluster Selat Makassar yang datang ke lokasi budidaya milik Kelompok Mattoanging mengaku kagum dan optimis bisa menjadi model kolaborasi dan inisiatif ke depan.
“Untuk IKA Unhas Wilayah Sulawesi Selatan ini merupakan inspirasi yang mestinya bisa disebarluaskan untuk kawan-kawan di daerah,” kata dia.
____
#EkonomiKreatifSelatMakassar
#IKAUnhasWilayahSulsel
#DP2
#DLH
#LowCarbonCity
#PelakitaID
#KnowledgeManagement
#SuccessStory