PELAKITA.ID – Mengukur kesehatan udara di kota dapat dilakukan dengan berbagai metode yang mengandalkan data polutan udara, analisis kualitas udara, dan teknologi pemantauan.
Berikut adalah cara-cara utama:
Penggunaan Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index, AQI)
• Apa itu AQI? AQI adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan kualitas udara berdasarkan konsentrasi polutan tertentu. Nilainya biasanya dibagi ke dalam kategori seperti baik, sedang, tidak sehat, hingga berbahaya.
Parameter yang Diukur:
o PM10 dan PM2.5 (partikel halus)
o Karbon Monoksida (CO)
o Ozon di permukaan tanah (O3)
o Nitrogen Dioksida (NO2)
o Sulfur Dioksida (SO2)
Teknologi: Data biasanya diambil dari stasiun pemantauan udara yang dilengkapi sensor untuk mendeteksi konsentrasi polutan.
Penggunaan Aplikasi dan Sensor Portabel
Aplikasi berbasis data seperti IQAir dan AirVisual memungkinkan warga untuk memantau kualitas udara di waktu nyata.
Alat Portabel: Sensor seperti AirBeam dan Flow dapat digunakan oleh individu untuk memantau kualitas udara di sekitar mereka.
Analisis Data Satelit
Data satelit dari NASA atau organisasi lain digunakan untuk memantau polusi udara dalam skala besar. Teknologi ini sangat berguna untuk mendeteksi polutan seperti ozon, nitrogen dioksida, dan partikulat.
Pemantauan Vegetasi
Indikator Biologi: Kehadiran lumut dan lichen pada permukaan tanaman dapat menunjukkan kualitas udara. Jenis-jenis tumbuhan ini sensitif terhadap polusi udara, terutama sulfur dioksida.
Pemeriksaan di Laboratorium
Sampel udara diambil menggunakan alat seperti pompa udara dan dianalisis di laboratorium untuk mengidentifikasi jenis dan konsentrasi polutan tertentu.
Kolaborasi dengan Masyarakat
Beberapa kota menggunakan citizen science, di mana masyarakat dapat melaporkan kualitas udara di wilayahnya melalui aplikasi atau perangkat khusus.
Pentingnya Pemantauan
Pengukuran kualitas udara membantu pemerintah dan masyarakat:
• Mengidentifikasi sumber polusi utama.
• Merancang kebijakan untuk mengurangi emisi.
• Meningkatkan kesadaran publik tentang dampak kesehatan dari udara yang tercemar.
Beberapa kota di Indonesia, termasuk Makassar, telah mulai menggunakan stasiun pemantau udara yang terintegrasi dengan platform digital untuk melacak kualitas udara secara real-time.
Redaksi