PELAKITA.ID – Berdasarkan laporan DLH Kota Makassar, diperoleh informasi volume sampah yang signifikan, dengan perkiraan timbunan mencapai sekitar 7.374,5 ton per bulan pada tahun 2023.
Dalam sehari, jumlah sampah yang dihasilkan mencapai sekitar 245,8 ton.
Namun, pengelolaan sampah di Makassar masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk sistem redistribusi yang tidak merata, terutama untuk wilayah kepulauan, dan kurang optimalnya penerapan teknologi pengolahan sampah
Jika dikelola dengan baik, sampah di Makassar dapat menjadi sumber daya ekonomi, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan berkontribusi pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.
Sumber sampah
Sumber utama sampah di Kota Makassar berasal dari berbagai aktivitas, yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Sampah Rumah Tangga
- Sampah domestik adalah kontributor terbesar, termasuk limbah organik (sisa makanan) dan anorganik seperti plastik, kertas, dan kemasan. Sampah jenis ini mencapai sekitar 60–70% dari total timbunan sampah di kota.
- Pasar Tradisional
- Pasar tradisional di Makassar menghasilkan banyak sampah organik dari sisa sayur, buah, dan bahan pangan lainnya. Pasar ini juga menyumbang sampah plastik dari pembungkus produk.
- Komersial dan Usaha Kecil
- Kawasan komersial seperti restoran, kafe, dan toko menyumbang limbah yang bervariasi, termasuk plastik, kemasan sekali pakai, dan sisa makanan.
- Sektor Industri
- Sampah dari usaha kecil dan industri lokal, seperti limbah produksi, terutama di kawasan industri atau bengkel.
- Sampah Konstruksi
- Proyek pembangunan menyumbang sampah berupa puing-puing, kayu, beton, dan bahan konstruksi lainnya.
- Fasilitas Umum dan Perkantoran
- Sampah dari sekolah, kantor, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya, terutama berupa kertas, plastik, dan sisa makanan dari kantin.
- Transportasi dan Pariwisata
- Sampah di tempat-tempat wisata, pelabuhan, dan terminal bus menyumbang limbah berupa botol plastik, kemasan makanan, dan limbah lainnya yang ditinggalkan oleh pengunjung.
- Limbah Elektronik
- Limbah elektronik (e-waste) yang berasal dari rumah tangga dan sektor komersial mulai menjadi perhatian, meskipun jumlahnya belum terlalu besar dibandingkan jenis sampah lainnya.
Penyebab Peningkatan Sumber Sampah:
- Urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang cepat.
- Gaya hidup konsumtif dan penggunaan barang sekali pakai.
- Kurangnya sistem pengelolaan sampah terpadu di beberapa wilayah kota.
Solusi
Peningkatan pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mempromosikan pengurangan, pemilahan, daur ulang, serta pengembangan fasilitas pengolahan sampah yang lebih modern seperti bank sampah dan teknologi pengolahan berbasis energi
Redaksi