PELAKITA.ID – Amanah sudah kami sampaikan, Posko Bencana Desa Pajang untuk logistik 3 desa, Pajang, Sarek dan Tibussan.
Seperti itu pesan berisi laporan dari tim Off Road yang silih berganti mengantar pasokan logistik ke wilayah yang terpencil, terisolir dan tak terjangkau.
Selamat pagi pembaca WAG semua! Alhamdulillah, tanpa riak dan perdebatan yang panjang perjalanan tim bencana Sulsel telah nemasuki hari ke delapan.
Menurut Mensos Risma, dirinya sudah mendatangi berbagai bencana di Indonesia tetapi kali ini dia mendatangi Sulsel, dia melihat sesuatu yang berbeda.
Kolaborasi Gubernur, Kapolda, Pangdam, Koopsau dan Danlantamal menyebabkan banjir tertangani dengan baik.
Ada posko utama di mana menjadi induk kordinasi satgas AU, AD,Polisi,Basarnas,BNPB, Pemprov Pemda Luwu,Baznas, Dinkes membuat satgas-satgas ini memudahkan untuk saling kordinasi.
Begitulah pembaca yang budiman. Manajemen bencana berbasis partisipatif yang diterapkan oleh Pj Gubernur dapat melancarkan tanggap darurat bencana di Sulsel.
Bukan hanya di Luwu tetapi enam kabupaten yang lain.
Kawan-kawan, yang paling penting bahwa untuk seluruh Sulsel, penanganan bencana kali ini tanpa bendera politik, tanpa foto wajah pemain politik. Kalau pun ada, pasti akan menjadi gorengan nitizen.
“Besok kirim 20 ton ke Pos 3. Beserta logstik lainnya.” Ajak semua kepala desa seluruh kecamatan Latimojomg. Libatkan tim motor dari desanya untuk menjemput logistik ke Pos 3,” balas Pj Bahtiar menanggapi laporan tim IOF Kab Luwu dan Palopo.
Demikian laporan dari Belopa, Posko Utama Tanggap Darutat Longsor – Banjir Sulsel.
Anno Parallangi, Media Center Posko Utama