PELAKITA.ID – Pada pelaksanaan Rapat Koordinasi Khusus Low Carbon City dan Metaverse yang digelar oleh Pemkot Makassar dan dihadiri Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin terkuat sejumlah fakta terkait dimensi pembangunan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik atau PSEL di Kota Makassar.
Media ini mencatat sekurangnya 11 informasi faktual di balik megaproyek PSEL itu.
Pertama, salah satu alasan masuknya PSEL karena TPA Antang sudah sangat over kapasitas sehingga pemerintah Kota Makassar berupaya mencari inovasi dengan membangun proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Kedua, groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dijadwalkan antara Juni hingga Juli 2024.
Ketiga, Proyek PSEL ini berlokasi di Kecamatan Tamalanrea. Konsorsium SUS Indonesia Holding Limited, Shanghai SUS Environment Co, Ltd., PT Grand Puri Indonesia adalah sebagai pemenang tender.
Keempat, Konsorsium sedang menyiapkan kelengkapan dokumen, feasibility study selama 5 bulan.
Kelima, jumlah dana yang disiapkan untuk pembangunan proyek PSEL sebesar Rp 3 triliun. Angka dapat berubah sesuai dengan kesepakatan pihak Pemkot Makassar.
Keenam, lokasi proyek di Kecamatan Tamalanrea dan sedang berlangsung pembebasan lahan dan dalam bulan Maret, pembebasan lahan sudah selesai semua.
Ketujuh, Pemerintah Kota Makassat telah mengumumkan investor yang lolos pada tahap tiga besar pada PSEL pada 22 Mei 2023.
Kedelapan, pengumuman tersebut dapat dilihat pada laman website makassarkota.go.id.
Kesembilan, berdasarkan surat Pemberitahuan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Pemilihan Mitra KSPI-PSEL Nomor: 060/Pamil-PSEL/MKS/IV/2023.
Para investor yang masuk tiga besar pada proyek PSEL TPA Antang yakni Konsorsium 4 di peringkat I dengan skor 83.20, Konsorsium 2 di peringkat II skor 74.31 dan Konsorsium 3 di peringkat III dengan skor 67.10.
Kesepuluh, Ketua Panitia Lelang Investasi PSEL , Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Bau Asseng mengatakan para investor yang lolos ke tahap tiga besar semuanya dari China.
Kesebelas, kebutuhan energi di Kota Makassar dapat dipenuhi melalui PSEL sekitar 18 mega watt.
Redaksi