PELAKITA.ID – Kabar wafatnya Ir Amrullah Arifin atau kerap kami sapa Ulla sangat mengejutkan. Sudah cukup lama tak melihatnya langsung atau setidaknya mengulang kebersamaan yang intens di antara tahun 205 hingga 2018.
Sebagai kawan yang cukup dekat atau setidaknya sering melihatnya online di grup Whatsapp Group Alumni Smansa 89, Ulla adalah sosok yang periang, sabar dan nampak bugar dalam kesehariannya.
Hampir setiap hari grup itu mendapat reminder atau birthday notification dari Ulla.
Dia punya daftar nama alumni Smansa 89 dan tahu tempat tanggal lahirnya. Data basenya luar biasa.
Ulla berpostur tegap, berbadan atletis tidak menunjukkan kalau dia ada sakit atau sesuatu yang mengganggu metabolisme tubuhnya. Tapi kabar menyedihkan itu datang juga.
Dia dikabarkan telah menemui Sang Khalik sebelum fajar menyingsing tiba di ufuk timur. Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Saya kini membayangkan raut wajah sedih kawan-kawan alumni Smansa 89 yang domisili di Jabodetabek. Sahabat yang selama ini kerap bersama, membangun silaturahmi, komunikasi dan buat kegiatan sosial dengan almarhum.
Saya mengenal Ulla lebih dekat saat sama-sama mengurus Yayasan Perkasa 89 pada tahun 2015 sampai 2017. Dengan Ulla, kebetulan kami sama-sama Sekretaris di Yayasan itu sering membahas kegiatan sosial. Beberapa kali bertemu, kadang di Kalibata Mall, kadang di Citos Cilandak.
Beberapa kali bersua – dan Ulla juga ada – dengan Arlys, Reini, Ridzky, Fasma, Husni, almarhum Andi Raspial, Narto, Ito Rina, Ancha, Mheda, Randan dan lain sebagainya.
Dia banyak ide dan supportif.
Seperti ketika ada banjir bandang di Garut dan memobilisasi bantuan alumni untuk bencana serupa di Jeneponto beberapa tahun lalu. Dia juga banyak membantu kalau ada sahabat kesulitan atau ada persoalan internet atau instalasi jaringan.
Ulla adalah sosok yang cerdas, rendah hati dan penyabar. Suaranya yang pelan, lembut, menyiratkan kelembutan hatinya.
Setahu saya, dia disukai oleh alumni perempuan atau emak-emak SOSBOFI.
Dia telaten dan pandai menjaga kedekatan atau perasaan baik teman bicara. Bisa jadi karena dia adalah juga marketer alat-alat telokomunikasi.
Sebagai alumni Elektro Unhas, tentu dia punya kemampuan akademik yang luar biasa karena itu wajar jika banyak perusahaan informasi dan komunikasi membutuhkan keahliannya.
Pekerjaannya sebagai Project and Technical Sales Manager di PT Airspan Networks Indonesia selama bertahun-tahun tanda bahwa dia dibutuhkan perusahaan itu, dia punya keahlian pada sarana prasarana komunikasi, internet of things facilities dan yang serupa dengannya.
Pengalaman terakhir bersama Ulla adalah saat mengantar sayadengan mobil Avanzanya ke Stasiun Tanjung Barat sepulang dari gathering alumni Smansa 89 di daerah Selatan Jakarta, kira-kira tahun 2017.
Saya pastikan, Ulla sangat peduli, baik hati, dan perhatian. Misalnya saat tahu misalnya kalau ada sahabat sekolahnya datang dari Jakarta.
“Saya pa antar-ki Denun, bilang maki mau turun di mana.” Teringat suaranya yang khas Makassar.
Foto-foto berikut adalah bentuk kedekatan kami. Selamat jalan bro Ulla. Surga tempatta.
Selamat jalan bro Ulla.
Gowa, 1/2/2024
Penulis Denun