PELAKITA.ID – Rektor Unhas Pada Peringatan Difabel Internasional: Tahun depan, Unhas tidak hanya menerima maba difabel melalui jalur afirmatif, tetapi juga melalui jalur umum
Rektor Universitas Hasanuddin Prof.Dr. Jamaluddin Jompa, MSc menyampaikan, Unhas akan terus merealisasikan komitmennya sebagai kampus inklusif yang ramah terhadap difabel.
Tahun depan, Unhas tidak hanya akan menerima mahasiswa baru difabel melalui jalur afirmatif, tetapi juga melalui jalur umum.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Unhas pada peringatan hari peringatan disabiltas internasional di sela-sela kegiatan Car Free Day, Sport-Art and Culture Park Kampus Unhas, Minggu (3/12).
Pada bulan Mei lalu, lanjut Prof JJ, Unhas telah mendirikan Pusat Disabilitas dan membuka jalur pendaftaran khusus untuk mahasiswa difabel. “
Hasilnya, kita telah menerima 4 mahasiswa difabel dan telah memulai proses perkuliahannya,” ujarnya.
Tahun ini, kata Prof JJ, Unhas berfokus pada adaptasi terhadap kehadiran mahasiswa difabel dan mempelajari perspektif disabilitas dalam pendidikan tinggi, maka tahun depan Unhas akan memulai proses pengaksesan seluruh area di lantai satu Unhas, agar lebih inklusif secara fisik dan akses dalam layanan pendidikan.
“Tahun depan, kita tidak hanya akan menerima calon mahasiswa difabel melalui jalur afirmatif, tetapi juga melalui jalur umum dengan mempertimbangkan aspek aksesibilitas dan akomodasi yang layak, sehingga proses penerimaan kita dapat diakses oleh semua difabel,” kata Rektor Unhas
“Keberadaan difabel di tengah-tengah kita membuat Unhas akan lebih siap untuk menjadi lebih inklusif dan semakin baik dalam mengelola proses pendidikan yang humanis dan inklusif,” tambahnya.
Hal yang menarik pada kegiatan ini, Rektor Unhas meminta Fitrah Ramadhan (mahasiswa tuli) mengajarinya bahasa isyarat.
Lalu Fitrah memberikan nama untuk Pak Rektor dalam bahasa isyarat, yakni kelingking kanan menempel ke alis pak Rektor. Jadi sekarang Rektor sudah punya nama isyarat yang diberikan langsung oleh tuli.
Rektor Unhas juga melakukan pemotongan nasi tumpeng dan membagikannya ke mahasiswa difabel Unhas yang hadir. Lalu menyanyi bersama anak-anak difabel, anak-anak down syndrome, beliau ikut bernyanyi dan berjoget dengan anak-anak.
Selain itu, Prof. JJ juga mendorong kursi roda Megawati (mahasiswi difabel FIB) saat melakukan jalan santai di lokasi car free day (CFD) Kampus Unhas.
Sebelumnya, Kepala Pusat Disabilitas Unhas Dr. Ishak Salim dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Unhas atas perhatiannya yang besar terhadap kaum disabilitas, khususnya yang menempuh pendidikan di Unhas.
Selama beroperasinya Pusat Disabilitas Unhas, kata Ishak, pihaknya telah melakukan sejumlah kegiatan penting yang akan mengubah Unhas menjadi kampus inklusif. “Kita telah melaksanakan dua kali kuliah umum, membuka kelas bahasa isyarat, dan merekrut ratusan ‘relawan teman difabel’ yang mendukung mahasiswa difabel dalam hal mobilitas, komunikasi, dan pendidikan. Selain itu, banyak pertemuan penting telah digelar untuk semakin memperluas kesadaran akan pentingnya pendidikan lebih inklusif bagi difabel,” jelas Ishak.
Hari ini sebagai hari disabilitas internasional disebut juga sebagai hari anti-ableism internasional. Hari di mana kaum difabel merayakan capaian-capaian dalam upaya menjadi lebih inklusif. Perayaan ini menghadirkan berbagai organisasi disabilitas, sekolah-sekolah inklusi, serta mahasiswa dan dosen yang peduli isu aksesibilitas kampus. (*)