PELAKITA.ID – Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin dengan visi maritim yang kuat. Visi yang kuat yang melingkupi aspek kemandirian nasional, kesejahteraan dan keberlanjutan daya dukung sumber daya alam.
Demikian pandangan politisi Partai Persatuan Pembangunan, Darwis Ismail terkait figur Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
“Initnya, sangat penting untuk kita punya pemimpin nasional ke depan dengan visi maritim yang kuat, tidak sekadar jargon maritim tapi mau merealisasikannya dengan gigih” kata caleg PPP Nomor Urut 1 dari Dapil 3 Sulawesi Selatan ini.
Menurut Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Unhas yang juga pengurus DPP Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia ISKINDO ini, ke depan kita akan memasuki pesta demokrasi yang mana kita sebagai warga yang baik akan memilih pemimpin nasional kita atau presiden baru.
“Tentu di momentum tersebut sangat penting bagi kita sebagai rakyat indonesia yang lahir dan besar di Kepulauan Nusantara, dari Sabang sampai Merauke yang umumnya berdomisilis di wilayah pesisir dan kepulauan,” kata dia.
“Bervisi maritim artinya memahami karakter, budaya dan isu-isu maritim yang saat ini dihadapi rakyat Indonesia,” ujaR ketua Bappilu Partai Persatuan Pembangunan untuk Indonesia Timur ini.
Darwis Ismail yang juga praktisi praktisi kelautan ini menyebut sangat mendukung pemimpin yang bervisi maritim dengan harapan arah pembangunan yang menjadi visinya mampu memakmurkan masyarakat pesisir dan kepulauan.
“Dia atau mereka harus mampu membangun pertahanan nasional kita lebih mengedepankan di laut dengan dukungan kekuatan darat dan udara tentunya,” imbuhnya.
“Pertahanan territorial, laut udara menjadi penting, sama pentingnya dengan pertahanan pangan,” tambahnya.
Dia berharap adanya sejumlah program yang berpihak ke warga pesisir, kelompok rentan di pulau-pulau mesti menjadi daya pikat para pemilih.
“Ada 5 juta lebih nelayan kita, ini perlu diberi perhatian, bukan sekadar janji-janji,” kata dia.
Selain itu, lanjut Darwis, ada nilai produksi usaha budidaya perikanan kita tahun 2020 yang sudah mencapai 150 triliun mestinya bisa dinaikkan lagi mencapai 200-an triliun di tahun depan.
“Setidaknya pemimpin kita bisa genjot usaha perikanan budidaya ini,” tuturnya.
“Program ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi nelayan dan pembudidaya maesti lebih baik dan lebih besar anggarannya untuk tahun-tahun mendatang,” ucapnya.
“Pengembangan budidaya udang sebagai contoh harus dimaksimalkan, karena selama ini belum sepenuhnya berlangsung efektif, demikiian pula mekanisasi dan pengembangan usaha perikanan tangkap,” ujarnya.
“Revolusi Biru atau Ekonomi Biru untuk pengembangan Kelautan dan Perikanan harus dikerjakan sungguh-sungguh bersama Presiden dan Wakil Presiden terpilih kelak,” tegasnya.
Dia juga menyebut perlu riset kelautan dan perikanan yang lebih baik, harus dimaksimalkan agar semakin banyak program yang bisa dihasilkan.
“Tentu ini butuh sumber daya anggaran dan SDM handal, dan Presiden atau Wapres yang paham itu pasti akan memaksimalkan dukungan dan komitmennya,” sebutnya.
“Semoga pemilu 2024 ini berjalan lancar aman dan menghasilkan pemimpin yang kita harapkan dan dicintai rakyatnya,” pungkasnya.