PELAKITA.ID – Cerita muhibah Ketua IKA Unhas Wilayah Sulawesi Selatan Moh Ramdhan Pomanto ke Bumi Lamaddukelleng Wajo masih berlanjut.
Antara tanggal 5 dan 6 Mei 2023, selain mengunjungi Danau Tempe bersama kolega dari pengurus IKA Unhas Sulsel dan IKA Wajo, pria yang akrab disapa Danny itu juga berkunjung ke Belawa.
Bagi Danny, Belawa menjadi spesial karena ada dua kawannya yang berasal dari daerah yang disebut pusatnya pedagang serta pengelana dengan reputasi memukau antarpulau ini.
Mereka adalah Muhammad Darwis dan Maqbul Halim.
Siapa Darwis? Darwis adalah alumni SMA Negeri I Makassar angkatan 1981. Teman seangkatan Danny.
Dua pekan sebelum ke Wajo, mereka bersama pada Halal Bi Halal angkatan 81 di Four Points. Danny nampak akrab dengan Darwis.
Sementara Maqbul adalah kawan dekat Danny dan bisa disebut sebagai mitra strategis bidang sosial politik. Keluarga Maqbul banyak di Belawa. Mantan anggota KPU Kota Makassar itu adalah teman diskusi serta bisa disebut penasehat politik Danny.
Kunjungan Danny ke Belawa sungguh spesial. Di kolong rumah Muhammad Darwis yang asri dengan arsitektur kombinasi rumah panggung tua dan interior menawan, Danny bersilaturahmi dengan sejumlah warga Belawa pada sore hari. Nampak bula Wakil Bupati Wajo, H. Amran yang duduk takzim di samping Danny dan Darwis.
Diapit Darwis dan Amran, Danny menyapa dan berbagi cerita dengan warga Belawa.
Ada juga warga yang antusias memberi masukan tentang betapa sulitnya saat ini memperoleh atau percaya pemimpin karena kerap tidak konsisten dan perlu pembuktian ketimbang janji-janji.
Danny menyebut bahwa sesuai pengalaman kepemimpinannya di Kota Makassar, dia bisa menjaga harmoni, bisa menjaga stabilitas ekonomi dan menjadikan Makassar kota yang kondusif.
“Sejumlah event nasional digelar, termasuk mendapat banyak penghargaan dari Pemerintah Pusat,” ucap Danny. Selain itu, dia juga memuji Wajo sebagai daerah kaya, pertanian, perkebunan hingga gas.
Selain itu dia juga bercerita pengalamannya sebagai kepala daerah dengan empat kali ikut Pilkada dan dua kali memimpin kota sebesar Makassar.
Ke Masjid Besar Darussalam
Danny menyebut Belawa menjadi spesial karena ada beberapa organisasi masyarakat dan keagamaan di Belawa yang tersohor dan aktif. Mereka di antaranya Cabang Muhammadiyah Belawa, Cabang Pemuda Muhammadiyah Belawa, Ikatan Kerukunan Masyarakat Belawa (IKMB), Rumpun Wija Belawa (RWB).
Lalu ada Ikatan Abituren Madrasah As’adiyah (IKAMA), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) hingga Sanggar Komunitas Anak Wajo (SAKAW).
Setelah bersilturahmi dengan warga Belawa di kolong rumah Muhammad Darwis, Danny dan rombongan menuju Masjid Besar Darussalam Belawa untuk salat Magrib.
Masjid Darussalam amat terkenal di Wajo. Masjid didirikan oleh AGH KH M.Yunus Martan pada tahun 1947.Masjid ini terus dikembangkan oleh H.M Sunusi hingga AGH KH Abd Malik.
“Luar biasa arsitektur Masjid Besar Darussalam, indah sekali. Masjid ini juga bersejarah,” puji Danny saat kembali ke rumah Muhammad Darwis.
Pada pertemuan dengan beberapa tokoh agama dan jemaah setelah salat magrib di masjid itu, Danny bercerita kalau dia berbagi pandangan tentang pentingnya menjaga silaturahmi, memperkuat solidaritas dan menjaga keluarga dari ancaman budaya merusak.
“Di Makassar, kita ada program jagai anakta,” sebut Danny di depan jemaah.
Terkait Belawa, Danny melihatnya sangat strategis karena berada di antara Danau Tempe dan Danau Sidenreng.
“Belawa ini terkenal karena pedagang dan orang-orang cerdasnya, sudah diakui dimana-mana,” puji Danny.
Di meja makan kediaman Darwis, tersaji sejumlah lauk pauk khas Belawa atau Danau Tenpe, ada ikan gabus, sidat, lawa’ udang, ikan mas panggang hingga ikan nila dan aneka sayuran.
Pemilik rumah itu, Muhammad Darwis adalah pengusaha di Kudus yang disebut memproduksi sejumlah material salah satunya kardus. Darwis pernah menjadi mahasiswa Kedokteran Unhas namun tak selesai.
“Karena tidak selesai di Kedokteran Unhas, saya ke Jawa,” ucap Darwis yang juga seangkatan Prof Anis Makkatutu ini.
Dia pun hijrah ke Tanah Jawa. Bertahun dilalu, hingga dia saat ini disebut mempunya rumah di Jakarta dan perusahaan berbasis di Kudus, Jawa Tengah.
“Luar biasa makan malam kita di rumah Pak Darwis, ikan-ikan enak. Inimi yang bikin cerdas orang Belawa,” puji Danny.
Selain itu, Danny juga memberikan pujian untuk interior rumah Darwis yang disebutnya kombinasi antara mempertahankan arsitektur rumah panggung lama dan interior yang luar biasa.
Rumah panggung ini nampak moderen, halaman rumah asri dengan kolam ikan koi dan kembang, sementara di bagian interior atas nampak seperti kamar hotel mewah dengan dengan dinding putih susu.
“Rumahnya imut namun nyaman. Ini rumah perpaduan masa lalu dan masa depan,” puji aktivis perempuan Sulsel, Ema Husain yang juga ada di atas rumah.
Begitulah. Lantaran tergoda interior rumah itu, Danny Pomanto bahkan video call dengan istrinya Indira Yusuf Ismail demi memperlihatkan interior rumah Muhammad Darwis.
“Kita ada juga rumah panggung di Tokka, kita bisa tiru model rumah Pak Darwis ini,” pungkas Danny.
Penulis: K. Azis