Pj Gubernur Papua Selatan mengaku orang Bontonompo ke Bupati Adnan Purichta

  • Whatsapp
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan bersama Penjabar Gubernur Papua Selatan (dok: Pelkita.ID)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Sesaat setelah diberitahu Pelakita.ID bahwa Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan ada di belakangnya sedang menikmati coto, penjabat Gubernur Papua Selatan Dr Apolo Sapanfo segera berdiri.

“Itu Pak Adnan Bupati Gowa to?” katanya ke Pelakita.ID.

Dia pun bergerak dan menyapa Sang Bupati.

Read More

“Orang tua saya, bapak saya orang Gowa,” kata Apolo.

Adnan nampak kaget lalu diceritakan asal usul Sang Gubernur yang pernah menjadi Rektor Universitas Cenderawasih.

Aayah Apollo Haji Sabaking Samad Daeng Ngeppe adalah pria kelahiran Rappokaleleng, Bontonompo Gowa. Sabaking disebut pernah bertugas sebagai tentara di Asmat bertahun silam. Asmat adalah asal kampung Apolo.

“Kami juga Bontonompo, Bapak saya orang Bontonompo,” jawab Adnan.

Adnan dan Apollo bersua di forum perayaan Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah ke-27 di Kota Makassar.

Mendagri Tito Karnavian memberikan sambutan dan selamat datang kepada para tetamu yang datang. Di depan peserta Tito berpesan agar bisa menjadikan desa sebagai desa mandiri fiskal. Sebab menurutnya, itulah esensi Otonomi Daerah.

Dr Apolo Eppe Safanfo dipilih oleh Jokowi sebagai Plt Gubernur Papua Selatan dan dilantik oleh Tito Karnavian setahun lalu.

Ayahanda Apolo meninggal setahun lalu di Kota Makassar, kediamannya di Antang.

Apolo bersaudara Thomas Eppe Sfanfo yang juga wakil bupati Asmat dua periode.

Dia lahir pada 24 April 1975. Sebelum dilantik menjadi Pj Gubernur menjabat sebagai Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan.

Dilansir laman resmi Universitas Cendrawasih, Apolo menjadi Rektor Uncen sejak 2017 hingga 2021.

Apolo Safanpo kembali terpilih menjadi rektor Uncen untuk periode 2021-2025.

Dia meraih gelar S1 Jurusan Teknik Sipil di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 1999.

Acara HUT Otonomi Daerah yang digelar di Makassar, kota yang kini dipimpin Danny Pomanto berlangsung meriah dan sukses.

Panitia menyiapkan proses uparasa, foto bersama kepala daerah, pergelaran tari massal Pakarena di atas 200 perahu, dan 200 penari, jamuan coto massal untuk kepala daerah dan Menteri yang datang.

Saat berita ini dibuat, para tetamu berkunjung ke sejumlah lorong wisata.


Penulis: K. Azis

Related posts