Jika UGM terkenal dengan konsepsi Desa Inklusif, maka alumni kita bisa promosikan kemaritiman Unhas.
Dr Andi Akhmar, Direktur Kemahasiswaan Unhas
PELAKITA.ID – Pengurus IKA Wilayah Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan menggelar acara “Dengar Nasehat Senior” sebagai bagian salah satu input persiapan raker IKA Unhas Sulsel yang akan digelar nanti.
Acara tersebut dihadiri beberapa guru besar purnabakti Unhas, senior, alumni dan perwakilan angkatan yang berlangsung di Bukit Tokka Tena Rata Moncongloe, Maros, Minggu 16 April 2023.
Beberapa guru besar yang hadir di antaranya Rektor Unhas dua periode pada masanya, Prof Idrus Paturusi, tokoh pertanian Unhas Prof Ambo Ala, lalu Prof Maruddin Laining, Prof Syamsuddin Hasan, Prof Armin, hingga apoteker Prof Muzakkir Rewa yang dijuluki ‘penemu Sanrego’.
Dari Pengurus Pusat IKA Unhas hadir Salahuddin Alam Dettiro, Dr Sudirman Numba. Andi Iwan Patawari hingga Suwarno Sudirman.
“Ini acara dan inisiatif kawan-kawan di Wilayah,” ucap Danny sembari menunjuk beberapa pengurus IKA Unhas Sulsel.
Pelakita mencatat beberapa nama pengurus seperti ketua harian Harun Ar Rasyid, sekretaris Hidayah Muhallim, Rahmansyah, Iqbal Arifin, Ferdi, Nielma Palamba, Andi Bukti Jufri hingga unit khusus IKA Unhas Wilayah Adnan Buyung Azis, Sakka Pati, Maqbul Halim hingga Ema Husain.
“Jadi tujuan perhelatan yang dibarengi buka puasa bersama ini untuk mendengar saran dan masukan serta bagaimana beralumni. Itu saja,” ujar Danny.
IKA Unhas Sulsel menurut Danny, adalah wadah berhimpunnya kekuatan agar bermanfaat bagi almamater, alumni dan masyarakat.
“Dengan dasar persaudaraan dan kesediaan berbagi, serta mengedepankan kepedulian maka alumni bisa membantu pemerintah daerah. Membantu Pemerintah Daerah dengan inisiasi- inisiasi,” sebutnya.
Menurutnya, dengan kesediaan berbagi, peduli dan punya inisiatif itu maka IKA Unhas Sulsel bisa menjadi kolaborator yang dapat memajukan wilayah serta menjalankan program-program kolaboratifnya.
“The South Sulawesi Initiative merupakan inisiasi IKA Unhas Sulsel yang memiliki potensi besar untuk membangun Sulsel,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu pula, Danny menjelaskan, saat ini telah tumbuh inisiatif untuk mendorong apa yang disebut ‘Gowa Geopark Initiative’.
“Ini merupakan salah satu konsep yang kita buat. Makanya kami minta nasehat dari para senior,” ujarnya.
Pada acara yang dipandu Dr Rahmansyah itu, Ketua IKA Unhas Sulsel, memaparkan agenda dan substansi arah pengembangan 6 cluster pengembangan kawasan di Sulsel, mulai dari Selat Makassar, Pesisir Selatan, Teluk Bone, Kawasan Lompobattang dan Bawakaraeng, hingga Latimojong.
Danny juga menunjukkan beberapa program dan inovasinya yang bisa menjadi atensi atau fokus para alumni untuk mengambil peran seperti inovasi sirkuit multi fungsi MACCA di Untia hingga Japparate yang mengundang decak kagum.
Pesan senior
Pelakita.ID yang hadir pada acara ini mencatat sekurangnya 7 pesan kunci yang disampaikan para senior tersebut.
Pertama, Prof. Ambo Ala yang didapuk sebagai pembicara pertama meminta agar para alumni dan organisasi IKA Unhas di wilayah Sulsel harus kuat dan akomodatif.
Akomodatif dalam pengertian dapat memberikan kontribusinya sesuai kemampuannya. IKA Unhas Sulsel diharapkan bisa mengakomodir kepentingan alumni.
“Apakah IKA ini bisa sehati, satu bahasa dan satu suara. Kalau mau IKA ini kuat dan mengikat, ketahui dan akomodasi kepentingan yang sangat beragam itu,” ucapnya.
Guru besar pertanian Unhas itu mengingatkan untuk sesiapa yang punya kepentingan ber-IKA untuk tidak egois.
Dia menegaskan jika IKA Unhas Sulsel kuat, maka program bisa berjalan. “Alumni harus berbuat untuk kepentingan masyarakat tak hanya untuk almamater. Sehingga perlu ada tim kongkret untuk merealisasikan program IKA Unhas Sulsel.”
Kedua, Prof Idrus Paturusi berharap IKA Unhas Sulsel memerhatikan sektor pendidikan, kesehatan, serta melanjutkan kerja-kerja strategis IKA Unhas sebelumnya sebagaimana Pak JK yang telah berbuat banyak meski di tengah kesibukan sebagai Wapres.
Rektor Unhas dua periode pada masanya ini, memberi apresiasi atas semangat ber-IKA apalagi sejak adanya Danny Pomanto sebagai ketua IKA Unhas wilayah Sulsel.
Pada kesempatan yang sama dia juga menyampaikan bahwa selama kepengurusan Pak JK, IKA Unhas telah berbuat banyak, salah satu di antaranya ada dalam merintis pendirian Kampus Unhas Fakultas Teknik di Gowa.
Ketiga, tokoh Luwu Raya, Majid Tahir meminta agar IKA Unhas Sulsel memberi dukungan bagi anggota di dunia politik.
Dia menunjuk Ketua IKA Unhas Toraja Utara, Dedy Palimbong yang jauh-jauh datang ke acara ini sebagai bentuk dukungannya pada solidaritas IKA Unhas.
“Momentum kegiatan organisasi harus dijaga. Perlu ada kegiatan setiap bulan,” ucap mantan anggota DPRD Sulsel yang mengaku mengenal dengan dekat salah satu tokoh IKA Unhas Sulsel, Rahmansyah.
Dia optimis IKA Unhas Sulsel bisa mendorong alumni-alumni Unhas untuk tampil ke depan di ranah politik di Sulawesi Selatan.
Keempat, Prof. Syamsuddin Hasan mantan Dekan Peternakan Unhas meminta agar bidang pertanian, agar kehidupan petani diperhatikan.
Dia juga bercerita tentang inisiatif mendorong misalnya ada bandara seperti di Malimpung, Pinrang beberapa waktu itu.
Aspek lain yang disampaikan adalah potensi pengembangan bidang pertanian, peternakan, perkebunan hingga usaha pertanian organik.
Kelima, perlu memikirkan area fokus, sebagaimana kampus lain punya atensi bersama seperti UGM yang acap dikaitkan dengan agenda pembangunan Desa Inklusif.
Dr Andi Akhmar, Direktur Kemahasiswaan yang juga bertanggung jawab untuk pengembangan Dana Abadi Unhas menyebut perlu semacam tagline, semilsalnya jika mahassiwa atau alumni UGM terkenal dan masif dengan Desa Inkulsif maka Unhas bisa mengusung tema maritim.
Menurut Akhmar, alumni UGM ke mana-mana mempromosikan atau menyebut Desa Inklusi, jadi branding, jadi perhatian mereka.
“Bisalah kita alumni Unhas, atau IKA ini mendorong atau mempromosikan Unhas dengan bidang maritimnya,” ucapnya.
Keenam, bersama mengembangkan kekhasan daerah dengan mendorong konsepsi geopark sebagaimana telah dirintis oleh Maros Pangkep, lalu Gowa dengan Gowa Geopark-nya serta menyusul Geopark Toraja Utara sebagaimana disampaikan oleh Dedy Palimbong.
Yang ketujuh adalah perlunya pengembangan UMKM yang sesuai dengan potensi daerah. Inovasi seperti ‘ramuan Sanrego’ itu adalah contoh bahwa ada banyak keunggulan pertanian, perkebunan, flora fauna Sulsel yang bisa menjadi aeran pergulatan alumni untuk menginisiasi temuan, kajian atau formula-formula obat, ramuan atau terobosan produk.
Kedelapan, kerjasama antardaerah perlu didorong. Sulawesi Selatan yang luas, punya sumberdaya alumni Unhas yang sudah mengabdi di berbagai ranah, di pemerintahan, di LSM, di sektor swasta, pendidikan, hingga media massa. Kerjasama antaralumni menjadi niscaya untuk saling menguatkan dan membawa panj-panji Unhas.
Sebagaimana pesan Prof Ambo Ala bahwa alumni Unhas yang banyak itu, pasti punya kepentingan atau interest itu.
“Mereka akan mencari organsiasi yang mampu mewujudkannya. Semoga IKA Unhas Sulsel bisa mewadahinya,” harapnya.
Editor: K. Azis