RHD menyelamatkan talenta budaya, tradisi, dan mendorong internalisasi karakter positif khususnya pada anak, remaja, dan pemuda. Founder RHD. – H. Darmawan Denassa.
PELAKITA.ID – Sebanyak 25 orang mahasiswa dan didampingi 4 orang dosen Fakulltas Ilmu Budaya Unhas melaksanakan kegiatan program Bina Desa mahasiswa Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin 2022, Sabtu, 11 Juni 2022.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan Fakultas Ilmu Budaya Unhas Dr. Kaharuddin M.Hum, koordinator kegiatan menjelaskan Bina Desa ini tujuannya meningkatkan peran serta mahasiswa sebagai agent of change.
“Sebagai agen perubahan dalam menerapkan konsep pemberdayaan masyarakat melalui tim kerja yang bersifat kolaboratif, untuk membantu dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat,” sebut Kaharuddin.
Para peserta itu adalah mahasiswa utusan tiap departemen dalam lingkup program sarjana Fakultas Ilmu Budaya. Mereka melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk memberi kesempatan kepada para mahasiswa datang dan berpartisipasi dalam pengabdian kepada masyarakat melalui ini.
Bina Desa adalah program tahunan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni tingkat Universitas yang pelaksanaannya diserahkan ke masing-masing bidang kemahasiwaan fakultas menutup sambutannya.
Darmawan Denassa, Pendiri Rumah Hijau Denassa (RHD) menjelaskan, RHD merupakan area konservasi dan edukasi didirikan 2007 dengan tujuan menyelamatkan keanekaragaman hayati lokal, endemik, dan langka khususnya tumbuhan yang ada di Sulawesi.
“RHD juga menyelamatkan talenta budaya, tradisi, dan mendorong internalisasi karakter positif khususnya pada anak, remaja, dan pemuda,” ucapnya.
“Tahun 2016 RHD telah membuat area pengembangan yang dikenal dengan nama Sawahku dalam bentuk wisata dan literasi, awal tahun 2021 nama area ini direvisi menjadi Kebun Denassa atau Denassa Botanical Garden (DBG) dengan mengusung semangat Konservasi, Wisata, dan Literasi,” ucap peraih Kalpataru ini.
RHD diresmikan menjadi Kampung Literasi pada tahun 2016, oleh Direktorat Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kemdikbud RI, dan menjadi Kampung Literasi pertama di Sulsel.
Salah satu upaya RHD dan area pengembangannya adalan mendorong masyarakat literasi yakni membiasakan warga mengumpulkan informasi pada tempat yang akan dikunjungi, menulis atau menggambarkan pengalaman berkunjung.
Sebelumnya, RHD dan Fakultas Ilmu Budaya telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama untuk saling membantu dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
“Siang ini sebanyak 30 orang warga Bontonompo Gowa serta unsur pimpinan kelurahan Tamalayyang diundang hadir untuk kegiatan program pengabdian masyarakat ini,” sebut Denassa.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Program Bina Desa A. A. ST. Aldillah Khaerana, S.S., M.Hum mengatakan pihaknya memilih Rumah Hijau Denassa sebagai lokasi pengabdian masyarakat tahun ini.
“Bukan hanya sebagai tindak lanjut dari kerja sama FIB Unhas dan RHD akan tetapi karena tempat ini memang sangat menarik. Lokasi seperti ini harus banyak hadir di tengah-tengah kita,” katanya.
“Mahasiswa maupun masyarakat harus mampu berkolaborasi untuk menjadi pemantik agar masyarakat yang lebih luas sadar akan pentingnya menjaga bumi kita lewat kegiatan yang menyenangkan seperti ini,” imbuh Aldillah.
Dia menjelaskan, ada kebahagian tersendiri melihat rupa-rupa flora dan fauna hidup asri di tempat ini. Banyak tumbuhan, pohon bahkan fauna yang langka, endimik berada di sini dan kembali hidup. Kalau tidak salah dengar dari pemaparan tadi ada 600 lebih jenis flora dan fauna langka tumbuh di sini.
“Sungguh sangat luar biasa, sangat banyak bidang ilmu bisa berkolaborasi di tempat ini, menciptakan sesuatu yang bisa digunakan untuk kemaslahatan masyarakat yang lebih luas,” pungkasnya.