PELAKITA.ID – Sebagai bentuk Komitmen dalam pengembangan Transportasi Kereta Api Trans Sulawesi, Universitas Hasanuddin bersama PT. Kereta Api Indonesia (KAI) sepakat mengadakan kerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Unhas (Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc) bersama Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero), (Didiek Hartantyo).
Penandatanganan berlangsung mulai pukul 10.30 Wita secara luring terbatas dengan penerapan protokol Covid-19 di Ruang Senat, Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (3/6).
Mengawali kegiatan, Rektor Unhas Prof. JJ dalam sambutannya menuturkan bahwa kerja sama yang akan dilakukan antara Unhas dan PT. KAI merupakan bentuk perhatian dan dukungan yang serius terhadap perkembangan proyek pembangunan kereta api di Sulawesi Selatan.
“Ini adalah kesempatan dan awal yang baik bagi Unhas, untuk itu kami siap berkontribusi dan berkolaborasi seoptimal mungkin. Banyak hal yang harus kita persiapkan bersama guna mewujudkan impian masyarakat Sulawesi Selatan untuk menikmati fasilitas kereta api sebagai alternatif moda transportasi yang aman dan nyaman,” kata Prof. JJ.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kehadiran pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi telah menjadi bagian dari topik dan isu penting terhadap perubahan sosial dan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan wilayah setempat, utamanya bagi pengembangan pembangunan infrastruktur Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kehadiran kereta api sebagai alternatif transportasi bagi masyarakat Sulawesi Selatan tentu akan menjadi kebutuhan berbagai aktivitas sosial dan industri, yang kita yakini akan mendorong perekonomian. Dengan demikian Unhas merasa perlu untuk memperkuat bidang ini melalui program studi pendukung yang spesifik terkait perkeretaapian,” jelas Prof. JJ.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. KAI, Didiek Hartantyo menyampaikan secara singkat sejarah perkeretaapian di Sulawesi Selatan. Beliau menjelaskan bahwa pada tahun 1922 Hindia Belanda melakukan pembangunan jalur kereta api dari Kabupaten Takalar menuju Makassar sepanjang 47 Kilometer yang menghubungkan Stasiun Pasar Butung dengan Stasiun Takalar.
“Apabila kita menilik sejarah perkeretaapian di Sulawesi Selatan ini, maka Insya Allah setelah kurang lebih 100 tahun tidak beroperasi, kereta api kembali akan beroperasi di daerah ini sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Bapak Menteri Perhubungan, dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada awal November 2022 mendatang,” kata Didiek.
Lebih lanjut, Didiek menuturkan bahwa kerja sama dengan Unhas merupakan kajian/studi dan seluruh evaluasi yang diperlukan untuk memastikan kereta api dapat secara berkelanjutan beroperasi baik dari segi penumpang maupun barang untuk membangun ekosistem baru dan membangun perubahan budaya masyarakat.
“Kami berharap studi atau kajian yang akan dilakukan ini dapat segera dilaksanakan dan tim bersama dapat fokus melaksanakan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam rangka persiapan pengoperasian kereta api di Sulawesi Selatan,” jelas Didiek.
Setelah penandatanganan MOU, tim dari PT. KAI melanjutkan dialog dan diskusi bersama Rektor Unhas, Prof. JJ di ruang kerjanya, Lantai 8 Gedung Rektorat, Unhas.(*/dhs).